Amerika Beri Sanksi Kepala Pemerintahan Hong Kong Carrie Lam

Sabtu, 8 Agustus 2020 12:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika telah memutuskan untuk memberi sanksi terhadap Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, beserta beberapa pejabatnya. Sanksi itu diberikan terkait implementasi UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Dikutip dari kantor berita Reuters, sanksi tersebut memakai perintah eksekutif yang diteken Presiden Amerika Donald Trump bulan lalu. Adapun sanksi tersebut akan membatasi akses Carrie Lam terhadap properti atau bisnis yang ia miliki di Amerika.

"Segala properti dan aset yang dimiliki individu terkait, baik langsung maupun tidak langsung, yang berada di Amerika akan diblokir dan harus dilaporkan ke Kantor Urusan Aset Asing," ujar pernyataan pers Pemerintah Amerika, dikutip dari CNN, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Menurut Pemerintah Amerika, Carrie Lam dan beberapa pejabatnya pantas menerima sanksi tersebut. Sebab, implementasi UU Keamanan Nasional Hong Kong oleh mereka sangat diskriminatif dan mengancam otonomi Hong Kong. Di sisi lain, juga membungkam kebebasan berpendapat, terutama yang berupa kritik terhadap Cina.

Pemerintah Amerika berharap Carrie Lam akan belajar banyak dari sanksi ini dan mengubah sikapnya soal UU Keamanan Nasional Hong Kong. Pemerintah Amerika menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap tindakan opresif yang brutal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, UU Keamanan Nasional Hong Kong disahkan Parlemen Cina beberapa pekan lalu. Regulasi itu dibuat untuk mengatur hal-hal yang berpotensi mengancam keamanan nasional Hong Kong mulai dari intervensi asing, terorisme, pengkhianatan, dan sebagainya.

Namun, di praktiknya, UU Keamanan Nasional Hong Kong lebih banyak dipakai untuk menekan oposisi yang pro-demokrasi. Menjelang Pemilu Legislatif, misalnya, UU Keamanan Nasional Hong Kong dipakai untuk menyingkirkan 12 caleg pro demokrasi atas tuduhan kerjasama dengan pihak asing.

ISTMAN MP | CNN | REUTERS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

12 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

13 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

17 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

20 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya