Facebook dan Twitter Kembali Diminta Blokir Akun Medsos Pro Presiden Brasil

Kamis, 6 Agustus 2020 10:01 WIB

Gestur Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat menemui para pendukungnya saat upacara penurunan bendera di Alvorada Palace, Brasil, 24 Juli 2020. Setelah menjalani tes untuk ketiga kalinya pada Selasa (21/7) lalu, Bolsonaro masih dinyatakan positif virus Corona. REUTERS/Adriano Machado

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Mahkamah Brasil memerintahkan Facebook dan Twitter untuk memblokir akses global ke beberapa akun media sosial. Hakim Alexandre de Moraes memerintahkan kedua platform itu untuk memblokir akun yang menyebarkan konten ilegal.

Hal ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada Juni, Pengadilan Mahkamah Brasil memerintahkan 12 halaman Facebook dan 16 akun Twitter yang digunakan oleh pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk diblokir. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari apa yang disebut sebagai investigasi berita palsu.

Pemblokiran akun media sosial internasional adalah hal baru dan dapat berdampak global. Facebook dan Twitter sebelumnya memblokir akun-akun Brasil yang dimaksud, tetapi halaman Facebook masih dapat diakses melalui server asing, dan pengguna Twitter hanya perlu mengganti lokasi untuk melihat akun tersebut.

Akhirnya pada 30 Juli, Hakim Alexandre de Moraes memerintahkan akun-akun itu diblokir sepenuhnya. Twitter telah mematuhinya, sedangkan Facebook belum. Hakim Moraes kemudian mendenda perusahaan teknologi itu US$ 350.000 atau setara Rp.5,1 miliar dan mengancam akan mengenakan denda lebih kecuali akun yang dipermasalahkan diblokir.

Pablo Ortellado, profesor politik di Universitas Sao Paulo, mengatakan "langkah pengadilan Brasil untuk memblokir akses global ke beberapa halaman dan akun media sosial merupakan langkah besar.

Advertising
Advertising

"Facebook, pada akhirnya, tidak akan menerima pembatasan layanannya yang begitu luas dan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan tersebut," kata Ortellado seperti dilaporkan Deutsche Welle, 5 Agustus 2020.

Keputusan Pengadilan Mahkamah Brasil menurut Ortellado sangat memecah belah, meskipun pengadilan bertindak demokratis ketika menuntut konten kriminal untuk dihapus.

"Tapi mencegah individu tertentu berpartisipasi dalam percakapan publik karena ketakutan mereka dapat mempublikasikan konten kriminal adalah sesuatu yang berbeda," katanya.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta jaksa penuntut umum untuk menilai keputusan Pengadilan Mahkamah.

DEUTSCHE WELLE | ADITYO NUGROHO

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

12 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

5 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

5 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

6 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya