Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Twitter Sembunyikan Kicauan Trump karena Kobarkan Kekerasan

Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul
Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul "America Together: Returning to Work" tentang respons terhadap pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang disiarkan dari dalam Lincoln Memorial di Washington, AS 3 Mei 2020.[REUTERS / Joshua Roberts]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kicauan Presiden AS Donald Trump terkait protes di Minnesota, yang diunggah ketika pengunjuk rasa membakar St. Paul dan Minneapolis, telah ditandai oleh Twitter karena melanggar aturan platform.

"Berandal-berandal ini tidak menghormati peringatan George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa Militer mendukungnya setiap saat. Setiap kesulitan dan kita akan mengambil kendali tetapi, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!" bunyi kicauan asli Trump sebelum ditandai Twitter, dikutip dari CNN, 29 Mei 2020.

Twitter menanggapi dengan pernyataan "tweet ini disembunyikan oleh pemberitahuan dari Twitter - tetapi (tweet) masih dapat dilihat di balik pemberitahuan tersebut".

"Tweet ini melanggar Aturan Twitter tentang mengobarkan kekerasan. Namun, Twitter telah menentukan bahwa mungkin kepentingan publik agar Tweet itu tetap dapat diakses," kata pemberitahuan Twitter.

Kicauan Donald Trump tentang demonstrasi di Minneapolis yang disembunyikan Twitter karena dituduh mengobarkan kekerasan.[CNN]

Kerusuhan pecah ketika para pengunjuk rasa di Minneapolis menyerukan agar tuntutan pidana diajukan terhadap empat petugas polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd yang berusia 46 tahun pada Senin malam.

Dikutip dari The Independent, Floyd meninggal dalam tahanan setelah mengatakan kepada petugas "Saya tidak bisa bernafas", dengan video kejadian yang memperlihatkan seorang polisi menekan kepala Floyd dengan lututnya. Keempat petugas telah diberhentikan dari jabatannya.

Sebuah pernyataan terpisah dari akun resmi Twitter Communications menjelaskan bahwa tweet tersebut telah ditandai "berdasarkan konteks historis dari baris terakhir, hubungannya dengan kekerasan, dan risiko itu dapat menginspirasi tindakan serupa hari ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut The Verge, Twitter tampaknya mempermasahkan kalimat Trump yang menyebut "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai." Twitter menyebut hubungan historis kutipan itu dengan kekerasan sebagai alasan untuk tindakan hari ini.

Trump, entah sengaja atau tidak, telah mengutip kata-kata mantan Kepala Kepolisian Miami Walter Headley. Pada bulan Desember 1967, beberapa bulan sebelum kerusuhan meletus selama Konvensi Nasional Partai Republik (Nixon), Headley mengatakan "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai" pada pengumuman kebijakan baru untuk menjaga ketertiban lingkungan penduduk kulit hitam AS.

Saat itu Headley mengancam untuk menggunakan senapan, anjing, dan taktik agresif dalam upaya mengurangi kejahatan. "Kami tidak keberatan dituduh melakukan kebrutalan polisi," katanya seperti dilaporkan New York Times saat itu.

Sebuah manekin tergeletak di dalam sebuah toko yang telah dijarah oleh para demonstran usai diketahui seorang pria berkulit hitam George Floyd tewas diinjak oleh polisi berkulit putih di Minneapolis, Minnesota, AS, 28 Mei 2020. REUTERS/Carlos Barria

Penandaan kicauan Trump ini semakin memperdalam perselisihan yang sedang berlangsung Trump dengan Twitter. Baru kemarin, Trump menandatangani perintah eksekutif yang menargetkan perusahaan media sosial, beberapa hari setelah Twitter menyebut dua tweet-nya "berpotensi menyesatkan."

Pada hari Selasa, Twitter menerapkan pemeriksaan fakta pada dua tweet Trump, termasuk yang mengklaim tanpa bukti bahwa surat suara akan menyebabkan kecurangan pemilu yang meluas. Trump segera membalas tindakan Twitter dengan menuduh raksasa media sosial menyensor suara kubu konservatif dan mengancam menggunakan kekuatan pemerintah federal untuk mengendalikannya, atau bahkan menutupnya.

Facebook dan Google mengatakan proposal perintah eksekutif Trump berisiko membahayakan internet dan ekonomi digital yang lebih luas.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


YouTube 'Bunuh' Stories Karena Gagal Populer, Dorong Pengguna ke 2 Fitur Ini

1 hari lalu

Ilustrasi Youtube (Reuters)
YouTube 'Bunuh' Stories Karena Gagal Populer, Dorong Pengguna ke 2 Fitur Ini

YouTube akan menghapus fitur posting sementara miliknya, Stories, mulai Juni nanti.


Oalaah, Marc Marquez Baru Tahu Arti Bucin

2 hari lalu

Pembalap Tim MotoGP Repsol Honda Marc Marquez mengaku senang setelah tahu arti istilah bucin.  Marc Marquez berfoto dengan pacarnya, Gemma Pinto. FOTO: Instagram/marcmarquez93
Oalaah, Marc Marquez Baru Tahu Arti Bucin

Marc Marquez lagi bucin dengan Gemma Pinto, teman Laura Escanes yang juga model dan influencer asal Catalan.


Joe Biden Meledek Gangguan Twitter saat Ron DeSantis Umumkan Maju Pilpres AS

3 hari lalu

Ron DeSantis. Twitter @RonDeSantis/Handout via REUTERS PARATELY
Joe Biden Meledek Gangguan Twitter saat Ron DeSantis Umumkan Maju Pilpres AS

Kendala teknis Twitter menghambat pengumuman Ron DeSantis untuk maju pencalonan presiden dari Partai Republik hingga mendapat reaksi Joe Biden.


Arti "Do Not Go To The Airport" yang sedang Trending di Twitter

3 hari lalu

Suga BTS. Foto: Instagram/@agustd
Arti "Do Not Go To The Airport" yang sedang Trending di Twitter

Army Indonesia menaikkan tagar #NoINDOMYatAirport bersamaan dengan kata-kata DO NOT GO TO THE AIRPORT di Twitter


Ron DeSantis Umumkan Maju Pilpres AS di Twitter bersama Elon Musk

3 hari lalu

Ron DeSantis. Twitter @RonDeSantis/Handout via REUTERS PARATELY
Ron DeSantis Umumkan Maju Pilpres AS di Twitter bersama Elon Musk

Gubernur Florida Ron DeSantis resmi mengumumkan maju dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.


Pamer Gaji Rp 34 Juta di Medsos, ASN Dinkes DKI Jalani Pemeriksaan Intensif di Inspektorat

4 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Pamer Gaji Rp 34 Juta di Medsos, ASN Dinkes DKI Jalani Pemeriksaan Intensif di Inspektorat

Ngabila Salama dikenal aktif menginformasikan penanganan Covid-19 di Jakarta. Tersandung gara-gara pamer gaji di Twitter.


Deretan Perusahaan yang Pernah Merasakan Jasa Linda Yaccarino, CEO Twitter yang Baru

4 hari lalu

Linda Yaccarino. Foto: Instagram/@lindayacc
Deretan Perusahaan yang Pernah Merasakan Jasa Linda Yaccarino, CEO Twitter yang Baru

Linda Yaccarino didapuk menjadi CEO Twitter baru oleh Elon Musk, berikut beberapa perusahaan yang pernah dipimpinnya.


Elon Musk Kritik Work From Home: "Salah secara Moral"

5 hari lalu

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Kritik Work From Home: "Salah secara Moral"

Elon Musk menghadapi reaksi keras warganet setelah berargumen bahwa orang yang bekerja dari rumah (work from home alias WFH) salah secara moral.


Korban Penipuan Jastip Tiket Coldplay Bertambah Jadi 60 Orang, Total Kerugian Rp 183 Juta

5 hari lalu

Dua tersangka diperlihatkan saat konferensi pers kasus penipuan tiket konser Coldplay di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. Kedua tersangka diduga telah menipu 60 orang dengan kerugian Rp 257 juta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Penipuan Jastip Tiket Coldplay Bertambah Jadi 60 Orang, Total Kerugian Rp 183 Juta

Korban penipuan jastip tiket Coldplay bertambah menjadi 60 orang.


BEM UI Rilis Kajian Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat, Setelah Itu Twitter-nya Diretas

5 hari lalu

Unggahan akun Twitter BEM UI: Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat. Instagram
BEM UI Rilis Kajian Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat, Setelah Itu Twitter-nya Diretas

BEM UI merilis kajian tentang keberpihakan Presiden Jokowi terhadap parpol dan capres tertentu. Untuk kesekian kali BEM UI lontarkan kritikan pedas.