Aktivis HAM Palestina Mahmoud Nawajaa Ditahan Israel

Sabtu, 1 Agustus 2020 10:30 WIB

Mahmoud Nawajaa, 33 tahun, aktivis Palestina ditahan oleh pasukan militer Israel pada Kamis dini hari, 30 Juli 2020. Sumber: Supplied/middleeasteye.net

TEMPO.CO, Jakarta - Mahmoud Nawajaa, 33 tahun, aktivis HAM terkemuka di Palestina, ditahan oleh pasukan keamanan Israel pada Kamis pagi, 30 Juli 2020. Nawajaa bekerja untuk komite gerakan Palestinian National Boycott, Divestment and Sanctions dengan jabatan sebagai Kepala Koordinator.

Dikutip dari middleeasteye.net, kabar penahanan Nawajaa disampaikan oleh saudaranya. Istri Nawajaa, Ruba Alayan mengatakan suaminya ditahan di rumahnya di desa Abu Qash, Tepi Barat sekitar pukul 3 dini hari.

“Sekitar 50 tentara ada di sana. Mereka mendobrak pintu dan menguncinya. Mereka menutup mata Mahmoud, memborgol tangannya, membawa komputernya dan beberapa barang pribadi lainnya,” kata Alayan.

Ilustrasi bendera Israel. Sumber: aa.com.tr

Alayan menceritakan, proses penahanan itu disaksikan oleh tiga anak mereka yang masih kecil. Mereka terbangun saat rumah mereka digeruduk oleh pasukan keamanan Israel dan ketakutan. Tidak dijelaskan alasan penahanan.

Advertising
Advertising

Penahanan Nawajaa dilakukan sehari sebelum Idul Adha. Sebelumnya pada Rabu malam, 29 Juli 2020, pasukan keamanan Israel dilaporkan menahan 17 orang warga Palestina lainnya.

Menurut Jamal Jumaa, anggota Boycott, Divestment and Sanctions, keberadaan Nawajaa belum diketahui. Penahanan Nawajaa diyakini bagian dari tindakan tegas Israel yang lebih luas pada warga Palestina yang melawan pendudukan Israel, baik itu lewat jalur kekerasan atau pun tidak.

Gerakan Boycott, Divestment and Sanctions didirikan pada 2005 untuk menekan Israel secara finansial karena telah melanggar hak-hak Palestina. Taktik ini didiskreditkan oleh Pemerintah Israel.

Selama bertahun-tahun, otoritas Israel telah meningkatkan upaya memerangi gerakan Boycott, Divestment and Sanctions dengan meloloskan beberapa undang-undang untuk mengkriminalisasi seruan boikot terhadap Israel atau perusahaan-perusahaan asal Negeri Bintang Daud itu.

Sebelumnya pada awal bulan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana mengumumkan rencana untuk mencaplok sebagian besar wilayah Tepi Barat, Palestina, di mana tindakan ini dipandang sebagai hal yang ilegal di bawah undang-undang internasional. Detail aneksasi itu belum diungkap.

Berita terkait

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

4 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

7 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

13 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

15 jam lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

16 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

20 jam lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

22 jam lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya