Polandia Keluar Dari Konvensi Perlindungan Perempuan Eropa

Minggu, 26 Juli 2020 11:30 WIB

Seorang aktivis Femen melakukan aksi tanpa busana saat protes kekerasan terhadap perempuan bertepatan dengan Hari Valentine di Pont des Arts, Paris, Prancis, 14 Februari 2020. REUTERS/Christian Hartmann

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai pekan depan, Polandia tak lagi menjadi bagian dari Kesepakatan Eropa untuk Perlindungan Perempuan dari Kekerasan. Menurut pemerintahan konservatif di Polandia, kesepakatan tersebut bertentangan dengan hak orang tua meminta sekolah mengajarkan masalah gender.

Menteri Hukum Zbigniew Ziboro menyampaikan, kementeriannya telah mengajukan permohonan ke Kementerian Keluarga dan Tenaga Kerja untuk meninggalkan kesepakatan tersebut. Adapun kesepakatan itu dikenal sebagai Konvensi Istanbul

"Kesepakatan tersebut mengandung elemen yang bertentangan dengan hukum alam dan kami anggap berbahaya," ujar Ziboro, dikutip dari Reuters, Ahad, 26 Juli 2020.

Sebagai catatan, Pemerintahan Polandia saat ini sangat dekat dengan Gereja Katolik yang mempromosikan paham-paham konservatif. Salah satu wujudnya, selain menolak kesepakatan perlindungan perempuan, juga menolak komunitas LGBT.

Jumat kemarin, ribuan perempuan berunjuk rasa di Warsawa, menolak keluarnya Polandia dari Konvensi Istanbul. Menurut mereka, keluar dari kesepakatan itu sama saja dengan melegalkan kekerasan terhadap perempuan.

"Partai Keadilan dan Hukum Polandia (partai penguasa) adalah neraka bagi perempuan," ujar salah satu aktivis perempuan, Marta Lempart.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

14 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

16 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

19 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

19 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

19 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

22 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya