Israel Digoyang Unjuk Rasa Anti-Netanyahu
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 19 Juli 2020 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Israel pada Sabtu sore, 18 Juli 2020, turun ke jalan untuk melakukan protes anti-pemerintah. Unjuk rasa, yang menyerukan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri, berpusat di jantung kota Tel Aviv dan Yerusalem.
Situs timesofisrael.com mewartakan, awalnya unjuk rasa di mulai di area-area yang sudah ditunjuk oleh aparat kepolisian, namun tak lama aksi protes merambat ke jalan-jalan hingga dilakukan aksi jalan ke kota-kota dan terjadi beberapa bentrokan. Sebanyak 15 demonstran di Yerusalem di tahan dan 13 orang ditahan di unjuk rasa di Tel Aviv.
— | Lia Spilkin (@LiaSpilkin) July 18, 2020
@netzer_ben pic.twitter.com/i76j2q9wgM
Dalam aksi protes di Ibu Kota Tel Aviv, ribuan orang merubung di area rumah dinas Perdana Menteri Netanyahu. Massa yang berkumpul lalu memenuhi jalan-jalan utama sehingga banyak jalan tak bisa dilalui. Unjuk rasa berlangsung selama berjam-jam dan sebagian besar berjalan damai. Mereka melambai-lambaikan spanduk anti-Netanyahu, menabuh drum dan meniup vuvuzelas (semacam terompet).
Unjuk rasa ini untuk memprotes kebijakan ekonomi Pemerintah Israel di tengah gelombang pandemik virus corona. Mereka pun menyerukan Perdana Meneri Netanyahu mengundurkan diri menyusul berlanjutnya persidangan dugaan korupsi yang dilakukan Netanyahu.
Dalam unjuk rasa Sabtu kemarin, nyaris tidak ada social distancing atau jaga jarak fisik di antara demonstran, meski pun mereka memakai masker. Sebagian besar yang melakukan protes adalah anak-anak muda Israel usia 20 tahun-an dan 30 tahun-an. Sedangkan unjuk rasa di Taman Charles Clore di Tel Aviv umumnya para demonstran saling menjaga jarak.
Dalam protes tersebut ada polisi yang bentrok dengan beberapa demonstran dan menggunakan Meriam air untuk membubarkan demonstran. Rekaman yang beredar memperlihatkan aparat kepolisian dengan kasar membubarkan demonstran anti-Netanyahu yang menutup jalan dekat Taman Sacher di Yerusalem. Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan kata ‘Nazi’ kepada aparat kepolisian.
Unjuk rasa pada Sabtu, 18 Juli 2020, adalah yang keempat kalinya dalam seminggu terakhir yang dilakukan jalan Gaza dan jalan Balfour. Dalam aksi protes sebelumnya, para demonstran menuntut agar Perdana Menteri mengundurkan diri.