Donald Trump Akan Lebih Dulu Terima Data Virus Corona AS

Kamis, 16 Juli 2020 06:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, AS, 11 Juli 2020. Dalam kunjungan tersebut, Trump akan menemui tentara dan pekerja kesehatan di sana. REUTERS/Tasos Katopodis

TEMPO.CO, Jakarta - Penyampaian data kasus virus Corona di rumah sakit Amerika tidak akan lagi diserahkan ke Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) terlebih dahulu. Mulai hari Rabu, administrasi Presiden Amerika Donald Trump akan menjadi penerima pertama.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat. Asisten untuk Urusan Publik Kementerian Kesehatan, Michael Caputo, mengklaim perubahan ini untuk mempercepat pelaporan dan pengambilan keputusan terkait pandemi virus Corona.

"Cara CDC dalam mengumpulkan data rumah sakit awalnya berjalan baik untuk mencakup seluruh negara bagian Amerika. Namun, untuk situasi sekarang, tidak cukup cepat," ujar Caputo, dikutip dari CNN, Rabu, 15 Juli 2020.

Dengan kebijakan baru ini, maka data virus Corona dari rumah sakit akan bersifat lebih tertutup. Dengan kata lain, data tidak bisa lagi diakses publik dengan mudah dari situs CDC. Sebab, data akan mampir dulu ke administrasi Donald Trump yang kemudian akan menentukan langkah selanjutnya terhadap data rumah sakit itu.

Sejumlah pakar khawatir kebijakan ini akan disalahgunakan Donald Trump untuk menutupi fakta soal pandemi virus Corona. Apalagi, Donald Trump kerap membuat klaim tak akurat soal situasi pandemi virus Corona di Amerika.

Mantan Direktur CDC, Richard Besser, menyebut kebijakan baru ini sebagai langkah mundur. Alih-alih memperjelas situasi pandemi virus Corona di Amerika, Ia menganggap apa yang dilakukan Donald Trump adalah memperkeruhnya.

"Lagi-lagi CDC dikesampingkan. Seharusnya CDC menerima data terlebih dahulu dan mereka juga harus lebih berperan dalam memandu publik," ujar Richard Besser.

Richard Besser mengakui bahwa metode pengumpulan data CDC perlu diperbarui, namun melangkahi CDC bukan cara yang tepat. Apa yang seharusnya dilakukan adalah memastikan rantai komunikasi dan birokrasi penyampaian data lebih ringkas sehingga data pun sampai dengan cepat.

"Dengan data mampir ke Kementerian Kesehatan (Administrasi Donald Trump) terlebih dahulu, ada potensi data dipolitisir. Tidak ada yang mau itu terjadi," ujar Richard Besser mengakhiri.

Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 3,5 juta kasus, 139 ribu korban jiwa, dan 1,6 juta pasien sembuh terkait virus Corona.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

25 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

28 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

40 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.

Baca Selengkapnya