Terkait Laut Cina Selatan, Amerika Sinyalkan Sanksi Untuk Cina

Rabu, 15 Juli 2020 08:00 WIB

Banyak negara berebut klaim kepemilikan di Laut Cina Selatan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika melempar sinyal akan menyiapkan sanksi baru untuk Cina terkait situasi di Laut Cina Selatan. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Asia Timur, David Stliwell.

"Segalanya mungkin...ada ruang untuk hal tersebut (sanksi bagi Cina). Ini bahasa yang Pemerintah Cina bisa pahami - aksi dan demonstrasi yang nyata," ujar David Stilwell sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 14 Juli 2020.

Pernyataan Stilwell menyusul pernyataan Pemerintah Amerika yang menolak klaim Cina atas sumber daya alam lepas pantai di Laut Cina Selatan. Menurut Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Cina tidak menawarkan dasar hukum yang koheren untuk menegaskan klaimnya di Laut Cina Selatan.

Mike Pompeo juga mengkritik langkah Cina yang menggunakan militer dan intimidasi untuk memenuhi kepentingannya di Laut Cina Selatan. Alhasil, situasi di sana terus memburuk dan negara-negara Asia Tenggara kesulitan mengakses Laut Cina Selatan karena selalu dihadang. Nilai perdagangan internasional di Laut Cina Selatan disinyalir US$3 triliun per tahun.

Amerika sendiri sudah lama menentang klaim Cina atas Laut Cina Selatan. Bahkan, untuk merespon Cina yang unjuk kekuatan militer, Amerika mengirim kapal perang induknya ke Laut Cina Selatan, USS Reagan dan USS Nimitz.

Salah satu perkembangan terbaru, Amerika juga mempersenjatai salah satu pulaunya di lautan Pasifik, Pulau Wake. Pulau Wake akan menjadi basis pendukung operasional Amerika di Laut Cina Selatan yang tidak terjangkau rudal balistik Cina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengutuk pernyataan Amerika. Menurut mereka, apa yang dikatakan Amerika memperburuk situasi sengketa di Laut Cina Selatan.

"Apa yang dilakukan Amerika adalah menggoreng kontroversi terkait klaim teritorial Laut Cina Selatan. Tindakan gegabah yang mengganggu keamanan dan stabilitas," ujar Zhao Lijian.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

15 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

22 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya