Sempat Tak Percaya Corona, Laki-laki di AS Akhirnya Tertular

Selasa, 14 Juli 2020 07:00 WIB

Petugas Life Care Center of Kirkland membawa seorang pasien yang terindikasi virus corona di Kirkland, Washington, 4 Maret 2020. Korban meninggal akibat virus Corona di wilayah Amerika Serikat (AS) kembali bertambah menjadi 11 orang. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki, 30 tahun, asal Amerika Serikat meninggal karena infeksi virus corona atau Covid-19. Kasus ini mendapat sorotan karena korban tertular virus mematikan itu setelah menghadiri sebuah pesta Covid-19, yang digelar seorang yang sudah terinfeksi virus corona.

Jane Appleby, Kepala Rumah Sakit Methodist, San Antonio, Amerika Serikat menekankan dari kasus ini digaris-bawahi bahwa orang-orang usia muda juga berisiko tertular virus corona. Korban yang identitasnya tidak dipublikasi ke publik itu, mengira virus corona hanyalah berita bohong, padahal kenyataannya virus ini telah menewaskan lebih dari 135 ribu orang di Amerika Serikat.

“Seseorang akan tertular penyakit ini dan mereka harus mengadakan sebuah pesta mengundang teman-teman untuk melihat apakah yang datang itu bisa mengalahkan virus ini,” kata Appleby, seperti dikutip dari ndtv.com.

Patrick Collins, seorang pendeta di First Congregational Church of Greenwich, menanam bendera putih kecil untuk menandai setiap kematian virus Corona di Connecticut, Amerika Serikat.[Patrick Collins/First Congregational Church of Greenwich/Gwinnet Daily Post]

Salah satu kalimat menyayat hati yang disampaikan korban ke perawat adalah ‘rasanya saya telah membuat sebuah kesalahan’. Korban berfikir penyakit virus corona ini adalah sebuah berita bohong. Dia berfikir, dia masih muda dan kuat sehingga tidak akan terkena virus mematikan ini.

Advertising
Advertising

“Orang muda itu tidak terlihat sakit, namun ketika Anda mencek level oksigen mereka dan hasil labolatorium, mereka itu benar-benar sakit – berbeda dengan penampilan luarnya,” kata Appleby.

Amerika Serikat pada Minggu, 12 Juli 2020, menekan sekolah-sekolah agar membuka kembali aktivitas belajar-mengajar secara penuh untuk musim gugur ini kendati angka penyebaran virus corona masih tinggi. Amerika Serikat sejauh ini telah menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi nomor satu di dunia.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

14 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya