Intifada Ketiga Bisa Pecah Jika Israel Aneksasi Tepi Barat

Sabtu, 11 Juli 2020 08:00 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh saat menyampaikan pidato menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai rencana perdamaian Timur Tengah, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2020. [REUTERS / Raneen Sawafta]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Presiden Palestina mengatakan Israel bisa diguncang intifada ketiga jika bergerak maju dengan aneksasi Tepi Barat.

Dalam sebuah wawancara berbahasa Arab dengan France 24 TV, Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Shaath, mengatakan negara-negara Arab akan mendukung Palestina seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu.

Shaath mengatakan bahwa dunia sedang berubah dan Amerika akan kehilangan dominasinya atas urusan internasional dalam lima tahun ke depan, dikutip dari Jerusalem Post, 10 Juli 2020.

"Tentu saja. Kami memiliki hak untuk menghadapi mereka (Israel) di mana pun," kata Shaath ketika ditanya apakah ada prospek intifada (perlawanan) ketiga.

"Saya tidak akan pernah lupa bahwa satu hari setelah (Ariel) Sharon memasuki Masjid Al Aqsa di Yerusalem dan pecahnya Intifada (Kedua), (Saudi) Raja Abdullah bin Abdulaziz mengirim pesawatnya kepada saya, ke Amman, dan saya terbang ke Riyadh, di mana dia menjanjikan US$ 1 miliar (Rp 14,4 triliun) untuk mendukung Intifada," cerita Shaath.

Advertising
Advertising

Jika ini terus berlanjut, kata Shaath, saudara-saudara Palestina akan berdiri di sisi Palestina dan dunia akan berdiri di sisi kita menjatuhkan sanksi pada Israel.

"Israel membunuh proses perdamaian dan hukum internasional," katanya.

Tidak hanya negara-negara Arab, tetapi juga negara-negara Eropa menentang aneksasi, katanya, berpendapat bahwa Eropa tidak dapat mendukung aneksasi karena jika mereka melakukannya, mereka harus mengembalikan Kekaisaran Romawi.

"Jika kita kembali ke aneksasi yang mengatur ulang semua perbatasan di dunia...Saya ingin mengingatkan Anda bahwa seluruh Eropa pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Jika prinsip Zionis diterapkan ke Eropa, Italia akan memiliki hak untuk mendapatkan kembali seluruh Eropa," katanya.

"Saya bercanda. Saya tidak berpikir ini akan terjadi, tetapi gagasan bahwa suatu negara dapat menduduki tanah, menjarahnya, dan kemudian secara hukum melampirkannya sepenuhnya tidak dapat diterima di Eropa," ujar Shaath, yang memperoleh gelar PhD di Wharton School dan meninggalkan Amerika Serikat ke Kairo pada tahun 1965, menurut Jewish Virtual Library, sebuah situs web yang dijalankan oleh American-Israel Cooperative Enterprise (AICE).

Itifada kedua.[Ynetnews]

Rencana Israel untuk mencaplok permukiman Yahudi di Yudea dan Samaria, hingga sepertiga dari Tepi Barat, saat ini sedang dibahas oleh Amerika Serikat yang merupakan bagian dari proposal perdamaian Timur Tengah dari Donald Trump.

Amerika Serikat merupakan perantara penting antara Israel dan Palestina di masa lalu. Namun, Shaath bersikeras bahwa Amerika kehilangan dominasinya pada urusan-urusan global, dan bahwa negara adidaya yang baru muncul memandang lebih baik masalah Palestina.

"Saya percaya bahwa AS tidak akan terus menjadi satu-satunya pemimpin dunia selama lebih dari 4-5 tahun," katanya. "Cina akan menjadi raksasa. Rusia Putin berbeda dari Yeltsin. Terlepas dari Brexit, Eropa memainkan peran independen. Secara bertahap, kami kembali ke dunia multi-kutub, dan ini akan memungkinkan negara kecil seperti Palestina untuk berperang pengaruh Amerika-Israel dan upaya untuk mencuri dan menyerang negaranya."

Pada pertengahan Juni, seorang pejabat senior Otoritas Palestina (PA) mengatakan pihak berwenang tidak menghasut untuk melakukan kekerasan, tetapi menambahkan bahwa PA tidak akan menghentikan warga Palestina untuk memprotes aneksasi Tepi Barat, meskipun protes dapat menyebabkan kekacauan di wilayah tersebut.

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

8 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

9 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

10 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

17 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

17 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

18 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

20 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

1 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya