Trump Kalah lagi di Mahkamah Agung, Ini Jawaban Gedung Putih

Jumat, 10 Juli 2020 11:15 WIB

Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump di Gedung Putih, Washington, D.C. untuk merayakan liburan Hari Kemerdekaan AS di Gedung Putih di Washington, AS, 4 Juli 2020. [REUTERS / Carlos Barria]

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih menyatakan, Presiden Donald Trump tidak mengkhawatirkan putusan Mahkamah Agung yang tidak memberinya imunitas dari pemeriksaan harta dan kekayaan. Bahkan, administrasinya mengklaim sudah menyiapkan argumen baru apabila aparat hukum kembali meminta akses atas catatan harta dan kekayaannya.

"Presiden telah menyiapkan berbagai argumen lengkap," ujar juru bicara Presiden Trump, Kayleigh McEnany , sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Jumat, 10 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, Pengacara Distrik Manhattan, Cyrus Vance, memanggil tiga institusi keuangan, Deutsche Bank, Capital One, dan Mazars, untuk memeriksa dugaan penggelapan pajak oleh Trump. Namun, Trump menghalangi langkah tersebut dengan argumen bahwa dirinya, sebagai presiden, tidak tersentuh oleh hukum.

Perkara tersebut kemudian dibawa ke Mahkamah Agung di mana Trump kembali menegaskan soal imunitasnya. Namun, Mahkamah Agung Amerika memutus sebaliknya. Mereka menolak argumen Trump dan menyatakan bahwa tidak ada satupun Presiden Amerika yang tidak tersentuh hukum.

Dengan putusan itu, maka aparat hukum di distrik Manhattan bisa kembali memproses perkara Trump. Walau begitu, belum diketahui kapan proses hukum akan berjalan lagi.

McEnany menambahkan bahwa pihaknya ragu proses hukum kepada Trump akan berjalan secara adil. Penyebabnya, kata McEnany, karena Cyrus Vance adalah seorang Demokrat. Ia menuding Vance memburu kejelasan pajak Trump atas alasan politis.

"Investigasinya adalah langkah partisan (terhadap Demokrat)," tuding McEnany. Ucapan McEnany serupa dengan ucapan Trump sebelumnya yang menyebut langkah aparta hukum di distrik Manhattan sebagai persekusi politik.

Pakar Hukum dari Harvard Law School, Laurence Tribe, menyebut berbagai upaya Trump agar tidak tersentuh hukum adalah langkah mengerikan. Dan, menurutnya, apa yang dilakukan Trump tidak akan membantu banyak di kemudian hari.

"Apapun argumen Trump, hal itu tidak akan menguntungkannya, bahkan di pengadilan tingkat rendah sekalipun," ujar Tribe.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

5 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

12 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

18 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

21 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

29 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

30 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

31 hari lalu

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

Gedung Putih menggelar acara buka puasa dengan Muslim Amerika Serikat kemarin. Sejumlah undangan menolak datang.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya