Hindari Penyadapan Shin Bet, Warga Israel Pakai Sarung Hp Khusus

Jumat, 10 Juli 2020 08:00 WIB

Seorang pria memakai masker saat dia berjalan di pasar di Ashkelon ketika Israel memperketat kebijakan tinggal di rumah menyusul penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) di Ashkelon, Israel 20 Maret 2020.[AMIR COHEN / REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Israel menggunakan casing hp (sarung ponsel) khusus untuk menghindari penyadapan pelacak virus corona via ponsel yang dilakukan oleh lembaga keamanan nasional Israel, Shin Bet.

Shin Bet mengirimkan pesan ke ponsel orang-orang yang harus pergi ke karantina setelah melakukan kontak dengan seseorang yang didiagnosis dengan virus corona, yang telah terbukti bermasalah karena ribuan orang telah salah diberi tahu.

Untuk menghindari masalah ini, beberapa warga Israel menggunakan sarung ponsel yang menurut iklan diklaim memiliki kemampuan untuk memblokir pelacakan lokasi, menurut laporan N12, dikutip dari Jerusalem Post, 9 Juli 2020.

Sarung ponsel, yang dijual secara online oleh toko bernama Faraday, terbuat dari jala konduktif, yang dilaporkan dapat memblokir frekuensi mulai dari seluler, Wi-Fi, GPS hingga RFID, menurut situs web produk.

Warga Israel menggunakan casing itu untuk memblokir upaya pengawasan kontroversial Shin Bet, yang dapat dilakukan bahkan ketika telepon dimatikan atau dialihkan ke mode penerbangan.

Advertising
Advertising

"The silent pocket line memblokir frekuensi antara 800MHz-5GHz, sinyal dari operator Anda (CMDA/GSM/DCS/PHS/3G/4G/LTE), serta Wi-Fi, Bluetooth dan GPS. Ini juga memblokir RFID dan NFC," tulis situs web produk.

Desain itu dinamai Michael Faraday, yang pada tahun 1836 menemukan sebuah jala konduktif yang menghalangi medan listrik, yang dikenal luas sebagai sangkar Faraday.

Produk ini memiliki model berbagai gaya dan harga bervariasi. Model Dry Bag dibanderol dengan harga 344 shekel (Rp 1,4 juta), model phone sleeve 380 shekel (Rp 1,6 juta), atau model Carryall dengan harga 655 shekel (Rp 2,7 juta).

Polisi Israel menahan dua pria Yahudi ultra-Ortodoks selama bentrokan ketika polisi memberlakukan lockdown sebagian untuk membendung penularan virus corona (COVID-19) di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, Senin, 30 Maret 2020. REUTERS/Ronen Zvulun

RUU yang memungkinkan pengintaian gawai oleh Shin Bet diloloskan pada awal Juli setelah ditunda selama tiga minggu. Undang-undang ini memungkinkan agen Shin Bet untuk melacak rute yang diambil orang yang terinfeksi dan semua orang yang ada di sekitarnya.

Pada hari Rabu, 7 Juli, Departemen Kesehatan Israel mengumumkan lonjakan 1.300 lebih kasus dalam satu hari.

Upaya pelacakan dimulai pada bulan Maret hingga 9 Juni, dan kemudian ditunda untuk periode waktu yang singkat sebelum diterapkan kembali awal bulan ini untuk periode perpanjangan tiga minggu. Sejak itu, banyak aduan yang melaporkan kesalahan pelacakan dan telah menimbulkan banyak ketidakpastian di kalangan pejabat.

Sejak penerapan, puluhan ribu warga menerima pesan teks yang memperingatkan mereka untuk karantina karena dugaan kontak dengan seseorang yang positif virus corona, tetapi banyak dari pesan tersebut ternyata keliru.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

7 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

16 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

21 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya