Harvard Tuntut Aturan Pemulangan Pelajar Internasional di AS

Kamis, 9 Juli 2020 06:00 WIB

Profesor dan ketua fakultas bisnis Harvard, Bharat Anand berinteraksi dengan mahasiswa yang berada di penjuru dunia yang disiarkan secara online di stasiun televisi WGBH, Boston, 21 Agustus 2015. Universitas Harvard meluncurkan kelas yang berbasis online. AP/Gretchen Ertl

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Departemen Imigrasi Amerika perihal pemulangan pelajar internasional mendapat respon keras dari berbagai universitas. Perkembangan terbaru, Universitas Harvard serta Institut Teknologi Massachusetts (MIT) memutuskan untuk memperkarakan administrasi Presiden Donalad Trump atas keputusan tersebut.

"Perintah tersebut datang tanpa peringatan. Benar-benar kejam dan gegabah. Saya memandang aturan itu sengaja didesain untuk menekan kami agar membuka kelas tatap muka tanpa memedulikan kondisi murid dan instruktur," ujar Presiden Universitas Harvard, Larry Bacow, sebagaimana dikutip dari CNN, Rabu, 8 Juli 2020.

Gugatan terhadap kebijakan tersebut sudah diteruskan ke Pengadilan Distrik Amerika untuk kawasan Massachusetts. Argumen hukum yang dipakai adalah kebijakan imigrasi itu melanggar Administrastive Procedures Act. Menurut kampus, kebijakan itu menaruh mereka dalam situasi sulit.

Diberitakan sebelumnya, Departemen Imigrasi Amerika mengeluarkan aturan bahwa pelajar internasional yang hanya mengambil kelas online akan diwajibkan pulang ke negara masing-masing. Jika menolak, maka mahasiswa terkait akan dideportasi oleh Departemen Imigrasi Amerika.

Keputusan tersebut tak ayal menimbulkan kehebohan dari kampus dan komunitas pelajar internasional. Sebab, beberapa kampus sudah kadung menyiapkan kelas semester baru mereka secara online untuk mematuhi pembatasan sosial. Sementara itu, untuk pelajar internasional, tak semuanya bisa pulang karena beberapa rute penerbangan masih diblokir.

Departemen Imigrasi Amerika memberikan kelonggaran apabila pelajar mengambil kelas campuran, yaitu kelas tatap muka dan kelas online. Alternatif lainnya, memberi kelonggaran apabila pelajar berniat pindah ke kampus dengan kelas fisik atau campuran. Namun, tidak semua kampus siap melakukan perubahan model pengajaran secara dadakan.

"Semester baru (di Harvard) akan berlangsung beberapa pekan lagi. Tidak memungkinkan bagi para pelajar internasional untuk pindah ke kampus lain yang menyediakan kelas fisik," ujar Bacow

"Di satu sisi, pulang ke negara masing-masing dan tetap mengikuti kelas online bukan perkara mudah. Selain tidak praktis, mahal, dan berpotensi berbahaya untuk mereka," kata Bacow menambahkan.

Catatan Redaksi: Berita ini telah direvisi untuk judul yang terpotong

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya