Dengan Waktu 4 Bulan, Kanye West Sulit Jadi Capres Amerika

Senin, 6 Juli 2020 09:30 WIB

Kanye West bersama istri dan anak-anaknya. Rencana mencalonkan diri sebagai presiden AS 2020 sudah diungkapkan Kanye West sejak lima tahun lalu, saat menerima Video Vanguard Award MTV VMAs 2015. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Jika penyanyi rap asal Amerika, Kanye West, serius ingin menjadi capres, waktunya sangat terbatas. Pilpres Amerika akan digelar pada November nanti. Dengan kata lain, Kanye West hanya memiliki waktu 4 bulan untuk mempersiapkan pencalonannya.

James McCann, pakar politik dari Universitas Purdue, Indiana mengatakan, ada banyak sekali hal yang harus dilakukan Kanye West untuk mengejar ketinggalan. Hal pertama yang harus dilakukan, kata ia, adalah mencari partai yang siap mendukungnya. Sejauh ini Demokrat sudah memajukan Joe Biden dan Republikan siap dengan Donald Trump.

"Dia bisa saja mencoba mencari dukungan partai yang lebih kecil. Jika tidak ada yang mau mendukungnya, opsi lainnya adalah maju sebagai kandidat independen," ujar McCann, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 Juli 2020.

Opsi maju sebagai calon independen dianggap lebih masuk akal oleh McCann. Namun, di saat bersamaan tetap sulit karena pendaftaran sebagai calon presiden sudah lama terlewati di berbagai negara bagian. Contohnya, di New Mexico dan North Carolina.

Maju sebagai calon independen juga membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Terutama, untuk mengumpulkan ribuan dukungan dari berbagai negara bagian sebelum registrasi ditutup. Sebagian besar tahap registrasi akan berakhir di bulan Agustus dan September.

"Sulit membayangkan Kanye West bisa menggerakkan operasi sebesar itu (dalam waktu singkat). Bisa juga dia membujuk warga untuk menuliskan namanya di surat suara," ujar McCann.

Hal senada disampaikan oleh Larry Sabato, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Virginia. Ia berkata, sebagus-bagusnya persiapan yang dilakukan Kanye West, ia hanya akan mampu mengumpulkan sedikit dukungan. Sebab, kata Larry Sabto, Biden dan Trump sudah jauh meninggalkannya dalam hal kampanye.

"Dia juga punya tugas besar menyakinkan kita semua bahwa dia memang serius," ujar Larry Sabato mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

30 menit lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

6 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya