Staf Konsulat Saudi Nyalakan Oven Saat Kedatangan Jamal Khashoggi

Sabtu, 4 Juli 2020 10:00 WIB

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan Konsulat Arab Saudi di Istanbul mengatakan kepada pengadilan Turki pada Jumat bahwa dia diminta menyalakan oven tandoor kurang dari setengah jam setelah Jamal Khashoggi memasuki gedung.

Zeki Demir, seorang teknisi lokal yang bekerja untuk Konsulat Saudi, memberikan bukti pada hari pertama persidangan in absentia 20 pejabat Saudi atas pembunuhan Khashoggi, seorang kritikus Mohammed bin Salman, yang kemudian memicu kemarahan global dan menodai citra putra mahkota.

Pengadilan Turki membuka sidang kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada Jumat, 3 Juli 2020. Sidang ini berfokus pada 20 pejabat Arab Saudi yang membantu pembunuhan tersebut.

Demir mengatakan ia telah dipanggil ke kediaman konsul setelah Khashoggi memasuki konsulat terdekat untuk mengurus dokumen pernikahan.

"Ada lima hingga enam orang di sana ... Mereka meminta saya untuk menyalakan tandoor (oven). Terlihat ada kepanikan di sana," kata Demir, dikutip dari Reuters, 4 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Khashoggi menghilang setelah pergi ke konsulat untuk mendapatkan surat-surat pernikahannya pada Oktober 2018. Beberapa pemerintah Barat, termasuk CIA, percaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah memerintahkan pembunuhan itu, meski tuduhan itu dibantah berulang kali oleh otoritas Saudi.

Otoritas Turki mengusut teori yang menduga para pembunuh Khashoggi mungkin mencoba untuk membuang mayatnya dengan membakarnya setelah memutilasi mayat.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Surat dakwaan tersebut menuduh dua pejabat tinggi Saudi, mantan wakil kepala intelijen Arab Saudi Jenderal Ahmed al-Asiri dan mantan penasihat dewan kerajaan Saud al-Qahtani, karena memimpin operasi pembunuhan berencana.

Pun dilaporkan 18 terdakwa lainnya diterbangkan ke Turki untuk membunuh Khashoggi, seorang jurnalis Washington Post yang kritis terhadap putra mahkota.

Para terdakwa diadili secara in absentia dan kemungkinan tidak akan pernah diserahkan oleh Arab Saudi. Arab Saudi telah menuduh Turki gagal bekerja sama dengan pengadilan terpisah di Riyadh yang sebagian besar dilakukan secara rahasia.

Pada bulan Desember, pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang dan tiga lainnya divonis penjara karena pembunuhan tersebut, tetapi keluarga Khashoggi kemudian mengatakan mereka memaafkan para pembunuhnya, yang secara efektif membatalkan hukuman resmi menurut hukum Arab Saudi.

Seorang jaksa penuntut Arab Saudi mengatakan pada saat itu tidak ada bukti yang menghubungkan Qahtani dengan pembunuhan Jamal Khashoggi dan membatalkan dakwaan terhadap Asiri.

Berita terkait

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kesampingkan Pembunuhan Jamal Khashoggi, Institusi Tony Blair Masih Kerja Sama dengan Saudi

15 Agustus 2023

Kesampingkan Pembunuhan Jamal Khashoggi, Institusi Tony Blair Masih Kerja Sama dengan Saudi

Tony Blair Institute for Global Change mengkonfirmasi masih menjalin kerja sama dengan Arab saudi kendati ada kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca Selengkapnya

Setir Mobil Sendiri, Putra Mahkota Arab Saudi Antar Presiden Erdogan ke Penginapan

18 Juli 2023

Setir Mobil Sendiri, Putra Mahkota Arab Saudi Antar Presiden Erdogan ke Penginapan

Rekaman video menunjukkan putra mahkota Arab Saudi mengemudi sementara Erdogan berada di kursi penumpang

Baca Selengkapnya

Arab Saudi dan Kanada Buka Lagi Hubungan Diplomatik, setelah Putus 2018

25 Mei 2023

Arab Saudi dan Kanada Buka Lagi Hubungan Diplomatik, setelah Putus 2018

Kanada dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik penuh dan menunjuk duta besar baru, setelah perselisihan 2018

Baca Selengkapnya

Gugatan Terhadap MbS dalam Kasus Khashoggi Ditolak Pengadilan AS

7 Desember 2022

Gugatan Terhadap MbS dalam Kasus Khashoggi Ditolak Pengadilan AS

Pengadilan AS menolak gugatan terhadap MbS dalam kasus dugaan pembunuhan jurnalis Khashoggi karena Biden memberikan kekebalalan padanya.

Baca Selengkapnya

Biden Balik Badan, Beri MbS Kekebalan dari Gugatan Pembunuhan Khashoggi

18 November 2022

Biden Balik Badan, Beri MbS Kekebalan dari Gugatan Pembunuhan Khashoggi

Pemerintahan Joe Biden memutuskan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memiliki kekebalan dari gugatan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baca Selengkapnya

Saudi Memilih Bersikap Dewasa Menghadapi Kemarahan AS

26 Oktober 2022

Saudi Memilih Bersikap Dewasa Menghadapi Kemarahan AS

Arab Saudi memilih bersikap dewasa menghadapi perselisihan dengan AS mengenai pasokan minyak.

Baca Selengkapnya

Mohammed bin Salman Tak Bisa Dituntut untuk Kasus Jamal Khashoggi

4 Oktober 2022

Mohammed bin Salman Tak Bisa Dituntut untuk Kasus Jamal Khashoggi

Mohammed bin Salman punya kekebalan hukum setelah diangkat menjadi perdana menteri Kerajaan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Mohammed bin Salman Menerima Kunjungan Menteri Keuangan Turki

25 September 2022

Mohammed bin Salman Menerima Kunjungan Menteri Keuangan Turki

Setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden Erdogan, Mohammed bin Salman menerima kunjungan Menteri Keuangan Turki.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jamal Khashoggi Dibebaskan dari Uni Emirat Arab

13 Agustus 2022

Pengacara Jamal Khashoggi Dibebaskan dari Uni Emirat Arab

Pengacara Asim Ghafoor yang pernah menjadi kuasa hukum jurnalis Jamal Khashoggi, dilaporkan telah dibebaskan dari tahanan di Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya