Trump Bakal Nyatakan Antifa sebagai Organisasi Teroris

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 1 Juni 2020 14:41 WIB

US Park Police mengenakan perisai antihuru-hara di Lafayette Square seberang Gedung Putih ketika demonstrasi menuntut keadilan bagi George Floyd menyebar ke Washington DC, 31 Mei 2020.[WTOP/Alejandro Alvarez]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemerintah akan menetapkan kelompok anti-fasis Antifa sebagai organisasi teroris.

Namun langkah ini dianggap sejumlah ahli hukum sulit dilakukan.

“Pemerintah Amerika Serikat akan menyatakan ANTIFA sebagai organisasi teroris,” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump pada Ahad, 31 Mei 2020 waktu setempat.

Trump mengumumkan ini di tengah merebaknya kekerasan di berbagai kota di AS akibat tindakan brutal polisi yang berujung pada tewasnya seorang warga kulit hitam George Floyd.

Rekaman video amatir, yang menjadi viral, menunjukkan Floyd tertelungkup di jalan raya dengan seorang polisi kulit putih menekan leher belakangnya dengan dengkul.

Advertising
Advertising

Floyd terdengar mengatakan kepada polisi itu,”Saya tidak bisa bernapas.”

Sejumlah demonstran menggunakan kalimat terakhir Floyd ini sebagai tema demonstrasi protes dan slogan bertuliskan ‘Saya Tidak Bisa Bernapas’.

Sejumlah pejabat kabinet Trump, termasuk Jaksa Agung, William Barr, menyalahkan kelompok Antifa dan agitator menunggangi aksi demonstrasi di sejumlah kota di AS.

“Tindak kekerasan yang dilakukan oleh Antifa dan kelompok serupa yang terkoneksi dengan kerusuhan merupakan terorisme domestik dan akan ditangani secara proporsional,” kata Barr kepada pers menyusul pernyataan Trump.

Saat ini, jumlah anggota kelompok Antifa yang mengikuti demonstrasi belum diketahui.

Para ahli menyebut ini bukanlah kelompok melainkan gerakan tanpa bentuk.

Menurut John Harrington, kepala Keamanan Publik di Minnesota, sekitar 20 persen orang yang ditangkap tidak berasal dari negara bagian itu.

Dia belum memiliki jumlah orang yang ditangkap polisi saat kerusuhan terjadi pada Sabtu malam.

Rencana Trump itu mendapat tanggapan dari pengamat.

“Terorisme adalah label politik, mudah disalahgunakan dan diselewengkan,” kata Hina Shamsi, direktur Proyek Keamanan Nasional di ACLU.

Mary McCord, bekas pejabat kementerian Kehakiman senior, mengatakan,”Tidak ada otoritas legal saat ini untuk menyatakan organisasi domestik sebagai organisasi teroris.” Saat ini, sejumlah kota di AS masih memberlakukan jam malam untuk meredam kerusuhan terkait demonstrasi protes atas tewasnya George Floyd.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

9 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

12 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

12 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya