Intelijen Israel Tahan Imam Besar Masjid Al-Aqsa

Sabtu, 30 Mei 2020 14:55 WIB

Imam besar Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri. [THE TIMES OF ISRAEL]

TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Israel menahan imam besar Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri dari rumahnya di Yerusalem Timur pada Jumat kemarin.

Anggota keluarga yang disembunyikan identitas mengungkapkan, imam besar Masjid Al-Aqsa itu dimintai keterangan di kantor polisi al-Qashla di Yerusalem Barat.

"Satu unit dari intelijen Israel menggrebek rumah Sheikh dan menginformasikan dirinya bahwa dia ditangkap," ujar anggota keluarga itu kepada Anadoly Agency dan dikutip Yenisafak.com, 29 Mei 2020.

Otoritas Israel pada Januari lalu memutuskan untuk melarang Sheikh Ekrima Sabri masuk Masjid Al-Aqsa selama empat bulan.

Laporan The Times of Israel menyebutkan, sejumlah aktivis Palestina di Yerusalem Timur termasuk Sheikh Ekrima Sabir ditangkap. Dia dibebaskan pada Jumat pagi.

Advertising
Advertising

Menurut Sabri, saat ditahan dia dituduh menghasut dan ikut serta dalam protes anti-Israel. Sabri membantahnya.

Sabri mengatakan dia hari Rabu depan dipanggil untuk diinterogasi tentang kegiatan yang dituduhkan padanya.

Pemimpin Hamas Ismael Haniyeh mengecam laporan penangkapan Sabri dan aktivis Palestina lainnya.

"Serangan baru terhadap hak kami untuk beribadah dan mengakses kami ke situs suci, dan bagian dari rencana untuk menyingkirkannya dari para jamaah," kata Haniyeh.

Sabri dicopot dari jabatannya sebagai Imam Besar oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas tahun 2006 setelah karir kontroversi dirinya, termasuk dukungan terhadap pelaku bom bunuh diri dan penolakannya pada peristiwa Holocaus.

Sabri juga membela kekerasan terhadap Yahudi di area Al-Qasa sebagai upaya membela diri yang sah, ujarnya dalam satu wawancara dengan The Times of Israel tahun 2015.

Direktur Al-Aqsa, Omar al-Kiswani mengatakan, sebagian besar pembatasan telah diberlakukan untuk masalah kesehatan masyarakat. Ini jadi alasan pelarangan Sabri berkunjung ke Masjid Al-Aqsa.

"Persyaratan ini bersifat universal, bukan persyaratan pekerjaan. Mereka menjaga kesehatan rakyat kami dan menjaga masjid kami," kata al-Kiswani mengatakan kepada Palestina TV.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

35 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

10 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

20 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

1 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

3 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

3 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya