TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donlad Trump salah menyebut Masjid Al Aqsa dengan "Masjid Al Aqua" saat ia mengungkapkan Perjanjian Abad ini dengan telepromter menampilkan naskah pidato untuknya.
Pengguna Twitter bereaksi dengan serangan meme setelah potongan video yang menampilkan pidato Trump pada Selasa kemarin beredar, dikutip dari Alaraby.co.uk, 31 Januari 2020.
"The Al-Aqua Mosque" pic.twitter.com/ZFM5RCQk40
— IlmFeed (@IlmFeed) January 28, 2020
Juga dikenal sebagai Kubah Batu, Masjid Al Aqsa adalah salah satu situs yang paling diperebutkan dalam konflik Israel-Palestina. Terletak di jantung kota tua Yerusalem, masjid ini dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.
Namun masjid ini juga terletak di apa yang dikenal sebagai Temple Mount, yang dianggap sebagai situs paling suci bagi Yudaisme sebagai lokasi Kuil Kedua yang bersejarah.
Masjid ini dikelola oleh wakaf Yordania tetapi pasukan keamanan Israel mempertahankan kontrol atas akses ke situs tersebut, dengan pembatasan ketat pada warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang dikepung Israel.
Statusnya yang penting membuatnya menjadi bahan bakar bagi kekerasan selama konflik, dengan organisasi ekstremis Israel yang merencanakan untuk meledakkan masjid pada 1980-an dan kunjungan kontroversial pemimpin oposisi Ariel Sharon ke kompleks yang memprovokasi Intifada Kedua pada 2000.
"Bekerja bersama Raja Yordania Jordan, Israel akan memastikan bahwa status quo Gunung Bait dipertahankan di bawah rencana perdamaian, menjamin bahwa semua Muslim yang ingin mengunjungi secara damai dan berdoa di Masjid Al-Aqua akan dapat melakukannya," Kata Trump pada hari Selasa.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Perjanjian perdamaian Timur Tengah untuk Palestina dan Israel yang didengungkan Trump sebagai "Kesepakatan Abad ini" dianggap sebagai lebih menguntungkan Israel dibanding Palestina. Menurut New York Times, rencana Trump setebal 181 halaman itu mengusulkan Tepi Barat yang penuh dengan potongan-potongan kecil wilayah Israel yang berisi permukiman Yahudi, diberikan kepada Israel. Bagi Palestina, itu berarti menyerahkan klaim atas sejumlah besar tanah Tepi Barat termasuk tempat-tempat di mana Israel telah membangun permukiman ilegal selama setengah abad terakhir dan daerah-daerah strategis di sepanjang perbatasan Yordania.
Rencana Trump juga membayangkan ibu kota Palestina di "Yerusalem timur," di tepi luar kota di luar batas keamanan Israel, sambil menjamin kedaulatan Israel atas seluruh Yerusalem.
Tapi Netanyahu kemudian mengklarifikasi bahwa ibu kota Palestina yang diusulkan akan berada di Abu Dis, sebuah desa Palestina di pinggiran kota suci.
Selain memberikan klaim sepihak atas Yerusalem dan sebagian Tepi Barat Palestina, Trump juga mengizinkan Israel mencaplok Lembah Yordan dan semua permukiman Yahudi di Tepi Barat yang telah lama ingin dijajah Israel.