Angela Merkel Tolak Undangan Presiden Trump Hadiri KTT G7

Sabtu, 30 Mei 2020 10:59 WIB

Sejumlah pemimpin negara G7 seperti Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan Presiden AS, Donald Trump, terlihat berkumpul di sela-sela KTT yang digelar di Quebec, Canada, pada 9 Juni 2018. Jesco Denzel-EPA-EFE/Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Kanselor Jerman Angela Merkel telah menolak undangan Presiden Donald Trump untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara G7, KTT G7, yang diadakan di Washington, Amerika Serikat akhir Juni mendatang.

Media Politico pada hari Jumat melaporkan, penolakan Merkel menghadiri KTT G7 terkait dengan wabah virus corona.

"Kanselor federal berterima kasih kepada Presiden Trump atas undangannya ke pertemuan puncak G7 akhir Juni ini di Washington, mempertimbangkan situasi wabah secara keseluruhan, dia tidak dapat ikut serta secara pribadi ke Washington," kata Steffen Seibert, juru bicara pemerintah Jerman sebagaimana dilaporkan Reuters, 30 Mei 2020.

"Tentu dia akan terus memantau perkembangan wabah," ujarnya.

Gedung Putih dua hari lalu mengatakan, Presiden Trump percaya tidak ada contoh yang lebih besar daripada pembukaan kembali KTT G7 di Amerika pada akhir Juni ini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengungsi Suriah Dilantik sebagai Wali Kota Ostelsheim di Jerman

9 Juli 2023

Pengungsi Suriah Dilantik sebagai Wali Kota Ostelsheim di Jerman

Alshebl, pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang di negaranya delapan tahun lalu, secara resmi menjadi wali kota Ostelsheim di Jerman.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ajak BRICS Perjuangkan Keadilan Ekonomi Negara Berkembang

3 Juni 2023

Indonesia Ajak BRICS Perjuangkan Keadilan Ekonomi Negara Berkembang

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) memperjuangkan hak-hak negara berkembang

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan OPEC Versi Nikel, Ekonom Ungkap Plus Minusnya

31 Mei 2023

Wacana Pembentukan OPEC Versi Nikel, Ekonom Ungkap Plus Minusnya

Daya tawar bersama memungkinkan Indonesia mendapat harga nikel yang lebih layak berdasarkan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Jepang: Larangan Pernikahan Sesama Jenis Tidak Konstitusional

30 Mei 2023

Putusan Pengadilan Jepang: Larangan Pernikahan Sesama Jenis Tidak Konstitusional

Meskipun jajak pendapat menunjukkan sekitar 70% masyarakat mendukung pernikahan sesama jenis, Partai PM Kishida yang konservatif menentangnya.

Baca Selengkapnya

Analis: RI Realistis akan Kompleksitas Perang Rusia Ukraina

22 Mei 2023

Analis: RI Realistis akan Kompleksitas Perang Rusia Ukraina

Di tahun kedua perang Rusia Ukraina itu, Indonesia, menurut pengamat, punya kapasitas meredakan konflik walau terbentur satu realitas.

Baca Selengkapnya

Usai G7 di Jepang, Luhut Datangi Dua Perusahaan Cina yang Bakal Investasi di RI

22 Mei 2023

Usai G7 di Jepang, Luhut Datangi Dua Perusahaan Cina yang Bakal Investasi di RI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi dua perusahaan Cina yang akan berinvestasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Presiden Brasil dan Volodymyr Zelensky Tak Jadi Bertemu di KTT G7

22 Mei 2023

Presiden Brasil dan Volodymyr Zelensky Tak Jadi Bertemu di KTT G7

Lula da Silva menyebut Volodymyr Zelensky gagal menampakkan batang hidungnya pada pertemuan yang telah dijadwalkan.

Baca Selengkapnya

Cina Panggil Duta Besar Jepang Gara-gara KTT G7

22 Mei 2023

Cina Panggil Duta Besar Jepang Gara-gara KTT G7

Cina memanggil duta besar Jepang untuk menyampaikan protes atas kegaduhan terkait Beijing di KTT G7.

Baca Selengkapnya

Rusia Cina Kompak Serang Balik KTT G7 Usai Disebut Sebagai Ancaman

22 Mei 2023

Rusia Cina Kompak Serang Balik KTT G7 Usai Disebut Sebagai Ancaman

Rusia dan Cina bereaksi keras terhadap hasil pertemuan kelompok G7 yang dinilai menyudutkan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Presiden Komisi Uni Eropa, Jokowi Harap Perundingan Indonesia-EU CEPA Selesai di 2024

22 Mei 2023

Bertemu Presiden Komisi Uni Eropa, Jokowi Harap Perundingan Indonesia-EU CEPA Selesai di 2024

Jokowi berharap perundingan Indonesia-EU CEPA dapat diselesaikan paling lambat tahun 2024.

Baca Selengkapnya