Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Cina Kompak Serang Balik KTT G7 Usai Disebut Sebagai Ancaman

Reporter

image-gnews
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri KTT G7 mengambil bagian dalam KTT G7 bersama para pemimpin dunia di Hiroshima, Jepang, 20 Mei 2023.  Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri KTT G7 mengambil bagian dalam KTT G7 bersama para pemimpin dunia di Hiroshima, Jepang, 20 Mei 2023. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRusia dan Cina sama-sama mengecam konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara maju kelompok 7 atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang. Dalam pertemuan itu, para pemimpin negara besar menjanjikan langkah-langkah baru yang menargetkan Rusia. Mereka juga sama-sama menyuarakan kekhawatiran yang semakin besar terhadap Cina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam G7 karena bertujuan menghalangi Rusia dan Cina. Dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi, Lavrov menegaskan kembali klaim bahwa Barat menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mengalahkan Rusia. Amerika Serikat dan sekutunya telah menolak narasi itu, dengan mengatakan bahwa mereka membantu Kyiv mempertahankan diri dari perang ilegal.

"Tugas ditetapkan dengan lantang dan terbuka untuk mengalahkan Rusia di medan perang, tidak berhenti di situ, tetapi untuk melenyapkannya sebagai pesaing geopolitik," kata Lavrov.

"Lihatlah keputusan yang sedang dibahas dan diadopsi hari ini di Hiroshima pada KTT Tujuh G7, dan yang ditujukan untuk penahanan ganda Rusia dan Cina."

Dalam pernyataan sebelumnya, negara-negara G7 setuju untuk memperketat sanksi terhadap Moskow dan mengurangi eksposur ke Cina. Mereka juga mendesak Cina agar menekan Rusia menghentikan agresi militernya dan segera menarik pasukan dari Ukraina.

Lavrov mengatakan Barat menekan negara-negara untuk memutuskan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Rusia. Namun hal itu tak berhasil sebanb Moskow mendapat dukungan dari banyak sekutu.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Cina menuduh para pemimpin G7 menghalangi perdamaian internasional. Cina meminta agar G7 perlu "merenungkan perilakunya dan mengubah arah."

"Beijing telah membuat manuver serius ke negara tuan rumah Jepang dan pihak lain atas keputusan mereka untuk mencoreng dan menyerang Cina," kata Kementerian Luar Negeri. 

Serangan brutal Rusia terhadap Ukraina dan bagaimana menangani Beijing yang semakin tegas, menjadi bahasan pertemuan tiga hari kelompok G7. Negara-negara anggota G7 sepakat melawan “praktik jahat” dan “pemaksaan” dalam komunike bersama yang ditetapkan pada Sabtu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para kepala negara juga menjanjikan langkah-langkah baru untuk menghambat kemampuan Rusia membiayai perang di Ukraina. Negara-negara G7 menolak bersikap lunak terhadap Cina di beberapa ibu kota Eropa, meskipun ada perbedaan pandangan tentang bagaimana menangani hubungan dengan mitra ekonomi utama.

Beijing pada Sabtu malam mendesak G7 untuk tidak menjadi kaki tangan Amerika. “Sanksi unilateral besar-besaran dan tindakan 'decoupling' dan mengganggu rantai industri dan pasokan membuat AS menjadi pemaksa nyata yang mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan,” kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan.

“Masyarakat internasional tidak dan tidak akan menerima aturan Barat yang didominasi G7 yang berusaha memecah belah dunia berdasarkan ideologi dan nilai-nilai,” lanjutnya.

Pertemuan itu dihadiri kepala negara anggota G7 yaitu dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga bergabung sebagai anggota non-negara. Sejumlah pemimpin non-G7 juga hadir dalam KTT tersebut, antara lain Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Minggu mengatakan Cina menghadirkan risiko terbesar bagi keamanan dan kemakmuran. Ia menambahkan bahwa perilaku Cina kian otoriter di dalam negeri dan tegas di luar negeri.

Citra Cina di Eropa tercoreng karena hubungan dekatnya dengan Rusia di tengah perang dengan Ukraina. Di sisi lain, agresi militer Beijing meningkat terhadap Taiwan dan hukuman ekonomi terhadap Lituania menyusul ketidaksepakatan atas Taiwan juga berperan dalam mengubah sentimen terhadap Cina.

CNN | REUTERS 

Pilihan Editor: Menteri Ben-Gvir Kunjungi Al-Aqsa dan Mengklaim Israel Bertanggung Jawab Atas Wilayah Itu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

14 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

17 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Ilustrasi bayangan pesawat di depan bendera Cina dan Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic
Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.


Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.