Prancis Longgarkan Lockdown Walau Kasus Corona Masih Bertambah

Jumat, 29 Mei 2020 17:00 WIB

Polisi kota, mengenakan topeng pelindung wajah, memeriksa sejumlah orang yang berada di luar rumah saat mewabahnya penyakit virus corona (COVID-19) di Joinville-le-Pont, Prancis, 1 April 2020. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus orang yang terinfeksi virus corona di Prancis naik persis saat Pemerintah Prancis mengumumkan melonggarkan aturan lockdown.

Kementerian Kesehatan Prancis menyebut data dari sistem pelacakan baru memperlihatkan ada 3.325 kasus baru virus corona total dari penjuru Prancis sehingga kasus virus corona di negara itu sebanyak 149.071 kasus. Angka itu adalah kenaikan tertinggi sejak 6 Mei 2020 yang ketika itu ada 4.183 kasus baru virus corona.

“Angka ini naik dibanding kemarin karena sistem pelacakan baru ini lebih efisien dan tidak berdasar pada situasi epidemologi di Prancis,” demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Prancis, Kamis, 28 Mei 2020, seperi dikutip dari reuters.com.

Lansia 61 tahun di Paris sembuh dari virus corona. Dia memberikan motivasi kepada pasien yang lain agar jangan menyerah. Sumber: Reuters Africa

Advertising
Advertising

Prancis saat ini menggunakan sebuah sistem pemantauan baru yang memungkinkan pelacakan jejak pasien virus corona lebih lengkap. Kementerian Kesehatan Prancis tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak kenaikan kasus pada Kamis, 28 Mei 2020. Sebelumnya pada Rabu, 27 Mei 2020, jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Prancis naik sebanyak 191 kasus atau 0,1 persen sehingga total menjadi 145.555 kasus.

Kementerian Kesehatan Prancis menyebut total kematian akibat virus corona naik 66 orang atau 0,2 persen sehingga total ada 28.662 pasien virus corona di Prancis yang meninggal. Sudah delapan hari pasien virus corona di Prancis yang meninggal jumlahnya di bawah 100 orang.

Sebelumnya pada pekan pertama April 2020, Prancis melaporkan ada lebih dari seribu pasien virus corona yang meninggal di negara itu per hari dalam tujuh hari berturut-turut. Puncak kematian tertinggi yakni pada 15 April 2020 dengan 1.438 orang meninggal karena virus mematikan tersebut.

Kementerian Kesehatan Prancis menyebut jumlah pasien sembuh dari virus corona dan boleh keluar dari rumah sakit turun hampir 500 orang atau 3 persen sehingga menjadi 15.208 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat di ICU berkurang 72 orang atau 4,8 persen sehingga total menjadi 1.429 pasien yang pernah di rawat di ICU karena Covid-19.

Melambatnya angka rata-rata infeksi virus corona di Prancis dan berkurangnya tekanan kepada sistem kesehatan negara itu telah menjadi salah satu faktor pendorong keputusan pemerintah untuk melonggarkan aturan lockdown pada Kamis, 28 Mei 2020. Dengan relaksasi aturan lockdown, maka bar, restoran dan pantai-pantai di Prancis sudah bisa buka kembali.

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

15 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya