Israel Longgarkan Lockdown

Minggu, 19 April 2020 17:00 WIB

Seorang pria memakai masker saat dia berjalan di pasar di Ashkelon ketika Israel memperketat kebijakan tinggal di rumah menyusul penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) di Ashkelon, Israel 20 Maret 2020.[AMIR COHEN / REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Israel akan secara bertahap melonggarkan lockdown karena virus corona terhitung mulai Minggu, 19 April 2020. Lewat pelonggaran ini maka beberapa sektor bisnis boleh beroperasi dan pengetatan aktivitas masyarakat sedikit dikendurkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan ini diambil pihaknya setelah angka infeksi virus corona di Negeri Bintang Daud melambat. Israel memberlakukan lockdown sejak 14 Maret 2020. Beberapa wilayah di Israel masih akan diberlakukan lockdown dengan diliburkannya sekolah-sekolah dan meminta masyarakat agar tidak keluar rumah.

Suasana pantai yang terlihat sepi setelah kementerian kesehatan Israel mendesak orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka kecuali untuk mencari "kebutuhan vital dan layanan" dalam arahan baru dalam tindakan pencegahan terhadap coronavirus, di Ashkelon, Israel 17 Maret 2020. REUTERS/Amir Cohen

Lockdown telah membuat perekonomian Israel babak belur. Banyak toko-toko dan sektor usaha lainnya dipaksa tutup. angka pengangguran langsung melonjak menjadi di atas 25 persen.

Dalam sebuah tayangan televisi, Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pihaknya sudah sukses menekan penyebaran virus corona di Israel. Menurutnya, pembatasan telah terbukti memperlambat angka infeksi karena virus corona.

Advertising
Advertising

“Hasil yang bagus ini membuat kita saat ini bisa mengambil langkah sebaliknya, tidak lagi memperketat, tetapi melonggarkan,” kata Netanyahu, Sabtu, 18 April 2020, seperti dikutip dari reuters.com.

Dengan pelonggaran lockdown ini, maka beberapa toko boleh beroperasi lagi. Namun mal dan pasar-pasar besar masih tutup.

Di Israel, sampai Sabtu sore, 18 April kemarin ada hampir 13.300 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi. Dari jumlah itu, 164 kasus berakhir dengan kematian. Namun angka yang dipublikasi Kementerian Kesehatan Israel memperlihatkan adanya penurunan dalam dua pekan pasien yang terkonfirmasi terkena virus corona.

Kementerian Kesehatan Israel mengklaim penyebaran virus corona di negara itu mencapai puncaknya pada 31 Maret 2020, dimana jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 741 orang. Pada 17 April 2020, angka kasus baru virus corona turun menjadi 271 kasus.

Berita terkait

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

9 menit lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

19 jam lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

21 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

23 jam lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

23 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

1 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya