Austria Longgarkan Lockdown Buka Kembali Ribuan Toko, tapi ...

Rabu, 15 April 2020 06:05 WIB

Austria melonggarkan lockdown dengan membuka kembali ribuan toko. [NEWS1.NEWS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Austria resmi membuka kembali ribuan toko sebagai tahapan dari penghapusan lockdown akhir April tahun ini.

Pembukaan kembali ribuan toko pada hari Selasa, 14 April menjadikan Austria salah satu negara di Eropa yang pertama menghapus lockdown untuk memangkas penularan virus Corona.

Selain membuka kembali ribuan toko, Austria juga membuka kembali pusat perbelanjaan ritel DIY dan sejumlah taman terkenal pada 14 April.

Pekan lalu, pemerintah Austria membuat outline rencana langkah demi langkah menghidupkan kembali perekonomian yang diawali dengan pembukaan toko-toko dengan luas 400 meter persegi.

Hal ini diikuti dengan pembukaan pusat perbelanjaan dan toko dengan luas bangunan lebih besar hingga salon-salon kecantikan pada 1 Mei mendatang.

Advertising
Advertising

"Saya harus bekerja di taman saya dan itu akan menjadi proyek saya beberapa hari ke depan," kata Ewald Waller, pengembang perangkat lunak saat antri di pusat perbelanjaan DIY di kota Eisenstadt, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Meski Austria perlahan-lahan melonggarkan lockdown namun masyarakat masih dibatasi untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan mereka diwajibkan untuk mengenakan masker.

"Mohon tetap kuat, mohon tetap menjaga. Krisis ini masih belum teratasi," kata Sebastian Kurz, kanselor Austria.

Hal ini membuat penduduk Austria agak bingung dengan peraturan ini.

"Ini membingungkan karena seperti memegang wortel di depan keledai. Anda boleh keluar, anda melihat-lihat toko-toko buka, namun di sisi lain orang-orang tidak yakin karena mereka juga tidak seharusnya keluar di jalan, dan terkadang didenda jika terlalu dekat," kata Kugler,

Selain Austria, Spanyol dan Denmark telah melonggarkan lockdown sejak Senin lalu.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

27 menit lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

6 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

7 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

7 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

13 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

17 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

17 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

18 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

20 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya