Redam Wabah Virus Corona, Prancis Perpanjang Lockdown 11 Mei

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 14 April 2020 09:01 WIB

Polisi kota, mengenakan topeng pelindung wajah, memeriksa sejumlah orang yang berada di luar rumah saat mewabahnya penyakit virus corona (COVID-19) di Joinville-le-Pont, Prancis, 1 April 2020. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan masa lockdown atau pembatasan kegiatan publik akan diperpanjang 11 Mei 2020 untuk meredam penyebaran virus Corona.

Setelah itu, pemerintah akan memulai pelonggaran pembatasan di publik secara bertahap.

“Pandemi ini belum terkontrol,” kata Macron dalam pidato Senin malam, 13 April 2020 seperti dilansir Politico.

Dia menambahkan,”Pembatasan secara ketat harus dilanjutkan hingga Mei.”

Macron mengatakan pemerintah akan mulai mengaktifkan sekolah, taman kanak-kanak dan sejumlah perkantoran secara bertahap. Pemerintah akan mengumumkan rencana pengaktifan kembali pada akhir April 2020.

Advertising
Advertising

Macron mengatakan orang-orang berusia lanjut, penyandang disabilitas, dan orang-orang yang menderita sakit, harus tetap menjalani lockdown di rumah masing-masing setelah 11 Mei.

Dia juga mengatakan sejumlah lokasi yang ramai dikunjungi publik seperti restoran, bar, bioskop, dan gedung pertunjukan dan konser serta museum masih akan tutup.

Pemerintah juga mewajibkan publik menggunakan masker wajah saat beraktivitas di ruang publik. Pemerintah akan menyediakan masker wajah bagi publik.

Pemerintah juga akan melakukan pengetesan virus Corona secara massal setelah 11 Mei 2020. Namun, ini hanya ditujukan pada orang-orang yang dianggap rawan terinfeksi virus Corona.

“Perbatasan negara dengan negara non-Eropa masih tertutup hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata dia.

Ini merupakan pidato Macron ke-empat dalam mengatasi wabah virus Corona. Dia juga mengatakan harapan mulai muncul dalam menangani wabah ini.

Data dari Johns Hopkins University menunjukkan Prancis memiliki sekitar 138 ribu orang terinfeksi virus Corona. Sekitar 15 ribu orang meninggal akibat penyakit radang paru-paru yang disebabkan virus Corona ini.

Saat ini, sekitar 1.9 juta orang terinfeksi virus Corona dengan sekitar 120 ribu orang meninggal dunia.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

18 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

26 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

27 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya