Virus Corona, Rusia Perketat Isolasi Ibu Kota Moskow

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Maret 2020 11:13 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mengenakan pakaian pelindung saat mengunjungi rumah sakit yang merawat pasien virus Corona di Moskow, Rusia, 24 Maret 2020. Putin menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang terpapar Covid-19 dengan menjenguk mereka di rumah sakit Kommunarka. Sputnik/Alexey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Moskow – Otoritas Moskow, Rusia, bakal mulai mengenakan aturan pembatasan gerak publik atau isolasi mulai Senin, 30 Maret 2020 untuk menghambat penyebaran virus Corona.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan warga hanya diperbolehkan pergi ke luar rumah untuk membeli makanan atau obat-obatan ke toko terdekat.

Warga juga diizinkan untuk mendapatkan perawatan medis ke rumah sakit, menemani anjing jalan-jalan atau membuang sampah.

“Secara bertahap , kami akan mengencangkan kontrol ini seiring kebutuhan dalam situasi seperti ini,” kata Sobyanin kepada media seperti dilansir Reuters, Ahad, 29 Maret 2020.

Saat ini, otoritas Moskow masih mengizinkan warga untuk pergi bekerja. Namun, otoritas akan mengenakan sistem pengecekan dalam beberapa hari ke depan.

Advertising
Advertising

Saat ini, Rusia hanya memiliki sedikit kasus kematian akibat virus Corona yaitu sembilan korban. Ada 1.534 kasus dengan tambahan 270 kasus baru pada Ahad.

Sobyanin mengatakan wabah virus Corona memasuki fase baru setelah kasus infeksi melewati angka 1.000 kasus di ibu kota aja.

Dia mengeluhkan banyak warga yang masih menganggap remeh rekomendasi pemerintah agar tetap tinggal di dalam rumah.

Sobyanin mengatakan warga Moskow masih sering keluar rumah. Sekitar 52 ribu orang berjalan-jalan di taman kota pada Sabtu kemarin.

Sejumlah warga manula juga masih menggunakan transportasi massal untuk perjalanan jarak jauh.

“Situasi penyebaran virus Corona memasuki fase baru. Contohnya kota-kota di Italia, Spanyol dan bahkan New York, mengalami orang meninggal puluhan hingga ratusan setiap hari, di depan mata semua orang,” kata Sobyanin.

Kepala Gereja Orthodox, Rusia, meminta anggotanya untuk berdoa di rumah dan mengikuti instruksi pemerintah. “Sebelum ada anggota keluarga yang meninggal,” begitu pernyataan dari gereja.

Patriarch Kirill dari Gereja Orthodox mengatakan,”Jangan datang ke gereja dulu.” Namun, sejumlah misa di Gereja Orthodox masih berjalan termasuk yang dipimpin Kirill.

Sekitar 60 persen warga Rusia, yang berjumlah 144 juta orang menganggap diri mereka penganut Kristen Orthodox. Namun, jumlah orang yang beribadah di gereja menurun pada Ahad kemarin. Sebagian orang datang dengan mengenakan masker.

Hingga kini, pemerintah Rusia telah menghentikan semua penerbangan internasional, menutup perbatasan, dan mengumumkan kebijakan kerja dari rumah mulai akhir pekan kemarin.

Pemerintah juga meminta toko dan pusat hiburan di Moskow dan sejumlah daerah lain tutup.

Hingga Ahad pekan lalu, seperti dilansir CNBC, sebanyak 670 ribu orang terinfeksi virus Corona di sekitar 200 negara. Sebanyak 31 ribu orang meninggal dunia. AS menempati urutan pertama dengan jumlah korban infeksi sebanyak 125 ribu orang, Italia 92 ribu, Cina 82 ribu, Spanyol 73 ribu dan Jerman 58 ribu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya