Bayi di Amerika Serikat Meninggal karena Virus Corona

Minggu, 29 Maret 2020 19:00 WIB

Ilustrasi bayi. (Unsplash/Eric Froehling)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bayi di Illinois, Amerika Serikat, meninggal karena terjangkit virus corona atau COVID-19. Gubernur Illinois JB Pritzker mengatakan pada Sabtu, 28 Maret 2020, kematian pada bayi akibat virus corona terbilang sangat jarang terjadi.

“Seorang bayi telah menjadi salah satu korban meninggal terkait kasus baru virus corona yang terjadi dalam 24 jam terakhir,” kata Pritzker, seperti dikutip dari asiaone.com.

Ilustrasi bayi. Pixabay.com

Kementerian Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat mengatakan bayi yang meninggal itu usianya kurang dari setahun. Bayi itu sudah menjalani tes COVID-19 dan hasilnya positif.

“Sebelumnya tidak ada kematian terkait COVID-19 pada seorang bayi. Sebuah investigasi sedang dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Ngozi Ezike.

Advertising
Advertising

Gubernur Illinois menggambarkan dia sangat terkejut dengan kabar meninggalnya bayi ini, yang identitasnya tidak dipublikasi.

“Saya tahu ini pasti sulit, mengingat bayi ini masih sangat muda. Keluarganya pasti sangat bersedih. Kita harus berduka atas hal ini,” kata Pritzker

Sebelumnya pada akhir pekan lalu pejabat tinggi dari Kementerian Kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengatakan seorang remaja 16 tahun dari wilayah Ile-de-France, Paris, Prancis, meninggal setelah memperlihatkan gejala virus corona.

Pada akhir pekan lalu, Pemerintah California, Amerika Serikat, juga mengumumkan seorang remaja melakukan tes virus corona dan hasilnya positif COVID-19. Remaja itu meninggal karena virus tersebut.

Departemen Kesehatan Masyarakat wilayah Los Angeles menjelaskan kasus virus corona pada remaja itu sangat komplek dan ada sejumlah penjelasan. Banyak riset menemukan COVID-19 tidak melulu berdampak pada pasien lansia, tetapi juga mereka memiliki kondisi tertentu.

Amerika Serikat saat ini telah menjadi negara dengan kasus baru virus corona tertinggi di dunia, dengan lebih dari 120 ribu kasus. Kasus virus corona di Negeri Abang Sam yang berakhir dengan kematian lebih dari 2 ribu orang, jumlah itu masih di bawah Italia, Spanyol dan Cina.

Pada Sabtu, 28 Maret 2020, atau dalam tempo 24 jam ada lebih dari 450 orang di penjuru Amerika Serikat meninggal karena virus corona. Dari jumlah orang yang meninggal itu, salah satunya adalah bayi malang dari Illinois.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

41 menit lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

1 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

8 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

11 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

11 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

22 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya