Jaringan Komunikasi Presiden Trump Alami Kebocoran Data

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 21 Februari 2020 09:01 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Washington – Lembaga pertahanan Amerika Serikat, yang menangani jaringan komunikasi terenkripsi Presiden Donald Trump, diduga mengalami kebocoran informasi.

Informasi yang bocor mengenai nomor keamanan sosial dan data pribadi lain yang terdapat dalam jaringan itu.

Ini diketahui lewat surat bertanggal 11 Februari 2020, yang menyatakan data pribadi kemungkinan telah bocor akibat kebocoran data dari sistem komputer yang dikelola Lembaga Sistem Informasi Pertahanan atau DISA. Kebocoran ini diduga terjadi pada Mei – Juni 2019.

“Lembaga ini menyediakan jalur komunikasi langsung dan dukungan teknologi informasi untuk Presiden, wakil Presiden Mike Pence, staf dan Dinas Rahasia, serta kepala staf gabungan serta pejabat senior dari angkatan bersenjata,” begitu dilansir Reuters mengutip keterangan di situs lembaga ini seperti dilansir pada Kamis, 20 Februari 2020.

Surat DISA ini tidak menjelaskan lebih jauh jenis kebocoran dan jaringan yang telah mengalami kebocoran informasi.

Advertising
Advertising

Gedung Putih belum merespon permintaan komentar mengenai informasi ini.

Istilah kebocoran data bisa memiliki banyak makna dari peretasan oleh hacker dengan memasuki jaringan komputer hingga server terenkripsi yang terekspos secara tidak sengaja ke Internet.

Surat itu juga menyatakan lembaga DISA ini belum menemukan adanya bukti data pribadi itu telah disalahgunakan. Tapi, lembaga telah memberitahu individu yang kemungkinan datanya telah diambil.

Juru bicara Pentagon, Chuck Prichard, mengatakan individu yang kemungkinan terdampak kebocoran data ini telah diberikan informasi mengenai tindakan yang bisa diambil untuk meminimalisir dampak negatif dari kebocoran data itu.

DISA memiliki markas di Fort Meade di Maryland memiliki sekitar 8 ribu pegawai sipil dan militer. Prichard tidak merinci berapa banyak data pegawai yang bocor tapi masalah ini sudah diinvestigasi dan langkah penanganan untuk mengamankan jaringan komputer sudah dilakukan.

Selain menyediakan layanan komunikasi aman tiompungkat tinggi, DISA juga bertugas mereformasi proses pemberian akses keamanan kepada pejabat pemerintah. Ini dilakukan menyusul kebocoran data yang dialami Kantor Manajemen Personil Amerika pada 2014 dan 2015. Kebocoran informasi ini berdampak pada data milik 21 juta pegawai dan pejabat serta mantan pegawai pemerintah.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

15 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

5 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

7 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya