AS Sebut 5 Media Cina Termasuk Xinhua Alat Propaganda Beijing

Kamis, 20 Februari 2020 12:14 WIB

Seorang pemrotes anti-pemerintah yang mengenakan topeng menghadiri protes waktu makan siang, setelah media lokal melaporkan larangan penggunaan masker wajah di di Central, di Hong Kong, Cina, 4 Oktober 2019. Larangan penggunaan masker bagi pendemo, dianggap sebagai sebuah langkah yang menjadi titik balik mengarahkan Hong Kong ke otoriterianisme. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Selasa sore waktu setempat mengatakan lima media Cina akan resmi diperlakukan sebagai pejabat pemerintah asing dan harus mematuhi peraturan diplomatik yang berada di Amerika Serikat.

Lima media terkemuka Cina meliputi Xinhua, China Global Television Network, China Radio, China Daily, dan The People's Daily.

Dengan aturan baru ini, kelima media Cina itu harus menyerahkan daftar nama karyawan mereka, perekrutan dan keputusan pemecatan, serta mendaftarkan properti miliknya di Amerika Serikat dengan Departemen Luar Negeri. Mereka juga harus meminta persetujuan terlebih dahulu sebelum mereka menyewa atau membeli properti baru di Negeri Paman Sam itu.

Dua pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS mengatakan keputusan itu dibuat karena Cina telah memperketat pengawasan negara atas medianya dan Presiden Xi Jinping telah menyalahgunakan media Cina sebagai penyebaran propaganda pro-Beijing.

Departemen Luar Negeri menginformasikan keputusan Amerika Serikat kepada lima media berita yang disebutkan melalui sepucuk surat pada hari Selasa. Namun, tak ada komentar lanjutan dari Kedutaan Cina.

Advertising
Advertising

"Kontrol Beijing atas media milik pemerintah Cina menjadi semakin kejam," ungkap dua pejabat di kementerian Amerika Serikat.

Ketegangan antara kedua negara berkuasa itu semakin menjadi sejak Presiden Donald Trump memimpin pemerintahan AS tiga tahun lalu. Saat itu keduanya bersitegang soal perselisihan tarif perdagangan hingga tuduhan mata-mata yang dilakukan Cina di Amerika Serikat.

Tak lama setelah pemerintah AS mengetatkan perizinan bagi lima media Cina, pemerintah Cina ganti mencabut izin meliput media Amerika di Cina. Mengutip CNBC, Pemerintah Cina mencabut izin tiga jurnalis yang bekerja untuk The Wall Street Journal.

"Keputusan diambil setelah media terkait menolak untuk minta maaf atas kolom mereka yang menyebut Cina sebagai 'real sick man of Asia'" ujar juru bicara pemerintah Cina, Geng Shuang, Rabu, 19 Februari 2020

SAFIRA ANDINI | REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

2 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

3 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

3 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

3 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

10 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

11 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

14 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya