Israel Sedang Buat Peta Pencaplokan Tepi Barat Palestina

Senin, 10 Februari 2020 07:00 WIB

Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sedang membuat peta aneksasi baru Tepi Barat yang akan memperluas daerah pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Pernyataan Netanyahu adalah tindaklanjut dari pengumuman proposal perdamaian Timur Tengah Donald Trump, yang ditolak oleh Liga Arab, OKI, Uni Eropa, dan Palestina.

"Kami sudah dalam proses memetakan wilayah yang menurut rencana Trump akan menjadi bagian dari Negara Israel," katanya di acara kampanye Likud di kota permukiman Ma'ale Adumim pada Sabtu malam, dikutip dari Times of Israel, 9 Februari 2020.

"Ini tidak akan memakan banyak waktu dan kami akan menyelesaikan ini," lanjut Netanyahu tanpa memberikan rincian lebih jauh.

Netanyahu mengatakan bahwa proses pemetaan dengan Amerika sudah berlangsung. "Kami sudah menunggu sejak 1967 dan beberapa orang membuat masalah besar dalam beberapa minggu," katanya, menyinggung rival sayap kanan.

Advertising
Advertising

Tampilan Peta Konseptual untuk Perdamaian Timur Tengah ala Pemerintahan Trump yang diterbitkan pada 28 Januari 2020. Warna biru menunjukkan wilayah Palestina yang terkepung Israel. [Times of Israel]

Segera setelah Trump mengumumkan proposal perdamaian Israel-Palestina di Gedung Putih 28 Januari yang dihadiri Netanyahu, perdana menteri Israel mengatakan ia akan membawa rencana pendudukan permukiman Lembah Yordan dan Tepi Barat untuk persetujuan kabinet dalam beberapa hari.

Tak lama setelah pengumuman pemetaan wilayah Tepi Barat oleh Netanyahu, Duta Besar AS untuk Israel memperingatkan Zionis untuk tidak mendeklarasikan kedaulatan Tepi Barat tanpa persetujuan Amerika.

"Israel tunduk pada penyelesaian proses pemetaan oleh komite bersama Israel-Amerika. Setiap tindakan sepihak sebelum penyelesaian proses komite membahayakan pengakuan Plan & American," kicau David Friedman di Twitter.

Dalam pidato terpisah, Friedman menguraikan lebih lanjut peringatan sebelumnya agar Israel sedikit bersabar menjalani proses. Friedman mengklarifikasi peringatannya di Twitter bukan ancaman.

"Dengan berita bahwa kabinet (Israel) akan didorong ke arah yang berpotensi merugikan pandangan kami tentang proses tersebut, kami hanya membiarkan orang tahu di mana kami berdiri," katanya kepada lembaga think-tank Jerusalem Center for Public Affairs (JCPA), dikutip dari Reuters.

"Itu bukan ancaman," tegas Friedman.

Friedman mengatakan proses pemetaan tidak mungkin diselesaikan sebelum 2 Maret. Tapi dia mengulurkan kemungkinan implementasi bahkan jika pemilu tidak menghasilkan pemenang yang jelas, seperti dua pemilu Israel yang mesti diulang dalam setahun terakhir.

Ditanya apakah Washington pertama-tama menginginkan pemerintah Israel permanen, Friedman mengatakan, "Kami belum mengajukan permintaan itu."

Sebagian besar negara menganggap pemukiman Israel di tanah yang direbut dalam perang Timur Tengah 1967 sebagai pelanggaran hukum internasional. Trump telah mengubah kebijakan AS dengan mendukung aneksasi Israel dan ini telah menuai kecaman luas.

Palestina mengatakan permukiman itu membuat negara masa depan Palestina tidak mungkin terwujud. Israel mengutip aspek keamanan, dalil Alkitab, serta ikatan historis, dengan mengklaim bahwa mereka berhak atas tanah Palestina.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

11 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

11 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

14 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

17 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

18 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

19 jam lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya