Bertemu, Trump dan Putin Akan Bahas Senjata Nuklir

Kamis, 6 Februari 2020 16:14 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dalam waktu dekat untuk membahas kontrol terhadap persenjataan nuklir mereka. Sebab, perjanjian mereka yang sebelumnya akan habis masa berlakunya pada tahun depan.

"Kami akan mengkonfrontir Rusia untuk hal-hal yang diperlukan. Namun, saya rasa kami juga akan bernegosiasi tentang kontrol terhadap persenjataan nuklir di mana tidak hanya penting bagi Amerika dan Rusia, tetapi juga untuk keamanan dunia," ujar penasihat keamanan nasional Amerika, Robert O'Brien, sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 6 Februari 2020.

Sebelumnya, Amerika dan Rusia sudah memiliki kesapakatan perihal persenjataan nuklir yang disebut sebagai perjanjian START. Kesepakatan itu, pada intinya, mewajibkan Amerika dan Rusia untuk sama-sama membatasi program pengayaan senjata nuklir mereka.

Salah satu bentuk pembatasan yang ada di perjanjian START adalah baik Amerika maupun Rusia hanya boleh membuat 1550 hulu ledak nuklir untuk 700 sistem mulai dari rudal jarak jauh, rudal kapal salam, bomber, dan masih banyak lagi. Perjanjian tersebut juga mewajibkan kedua negara menjalani 18 inspeksi dalam setahun untuk memastikan tidak ada yang mencoba melanggar kesepakatan .

Umumnya, untuk melahirkan sebuah kesepaktan baru, Rusia dan Amerika akan berdiskusi untuk jangka waktu yang cukup lama. Namun, beberapa bulan terakhir, tidak terlihat tanda-tanda dari Trump ingin melanjutkan kesepakatan tersebut. Banyak yang beranggapan Trump lebih memilih untuk memperkuat program nuklir Amerika sebelum O'Brien membantahnya dengan mengatakan Amerika akan bernegosiasi dengan Rusia.

Jika Amerika dan Rusia mencapai kesepakatan baru, maka perjanjian START akan berlaku lagi untuk 5 tahun ke depan, Jika tidak tercapai, sejumlah analis khawatir kedua negara malah akan saling berlomba untuk membuat senjata nuklir yang paling berbahaya dan kuat.

"Amerika dan Rusia menguasai 90 persen dari total persenjataan nuklir di seluruh dunia. Jika sampai kesepakatan START dibiarkan tidak berlanjut, maka kita akan hidup di dunia di mana baik Amerika maupun Rusia akan saling berlomba-lomba dalam membuat senjata nuklir," ujar mantan duat besar AS untuk Jerman serta negosiator perjanjian START, Richard Burt.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

6 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

18 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya