Pro dan Kontra Kembalinya Evo Morales ke Bolivia

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Jumat, 22 November 2019 07:01 WIB

Pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales bertemu di Plaza Mayor, sebagai bagian dari protes di La Paz, Bolivia 16 November 2019. [REUTERS / Henry Romero]

TEMPO.CO, El Alto – Sejumlah pendukung Evo Morales, yang mengundurkan diri sebagai Presiden, berkumpul di Kota El Alto untuk memperjuangkan kembalinya Presiden pertama dari warga Indian itu dari Meksiko.

Ratusan warga terlibat bentrok dengan petugas keamanan saat mereka berusaha memblokade pembangkit listrik utama di kota itu.

Sebagian lainnya berpawai ke ibu kota La Paz sambil membawa bendera Wiphala, yang berwarna-warni sebagai simbol etnis Andean.
Mereka berupaya menekan Presiden interim, Jeanine Anez, yang menggantikan Evo Morales.

Namun, kelompok masyarakat asli Bolivia, yang merupakan keturunan Indian, tidak sepenuhnya satu suara di El Alto.

“Mereka menyebut kami keturunan Indian, kami ras berkulit hitam, dan ras terkutuk,” kata Jaime Pablo, seorang pemimpin demonstrasi dari salah satu provinsi, saat dia ikut berdemonstrasi memblokade pembangkit listrik yang menyuplai energi listrik ke La Paz seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 November 2019.

Advertising
Advertising

Pablo merasa terganggu mengenai perbedaan pendapat diantara para pemimpin warga asli. Saat ini, mereka berdialog dengan pemerintah untuk mengakhiri aksi massa dengan imbalan digelarnya pemilu yang dipercepat.

“Pemerintah ingin memecah belah kami. Caranya? Mereka merangkul para pemimpin kami dan bekas pemimpin kami dan bicara dengan mereka. Tapi kami bertekad tidak akan menghormati itu,” kata Pablo.

Kota El Alto menjadi saksi bentrok fisik antara polisi dan tentara dengan masyarakat asli yang berdemonstrasi pada Selasa malam pekan ini. Delapan orang tewas akibat bentrokan ini, yang diduga akibat tembakan peluru tajam aparat.

Warga asli meminta perdamaian dan mulai mencari tokoh pengganti Evo Morales sambil membersihkan blokade jalan.

Evo Morales merupakan pemimpin pertama Bolivia dari warga asli. Dia melarikan diri ke Meksiko di tengah tekanan polisi, militer dan oposisi, yang menudingnya melakukan kecurangan pemilu Presiden pada Oktober 2019.

Pasca pengunduran diri Evo Morales pada 10 November 2019, Bolivia menghadapi kisruh politik antara kelompok Indian, yang menjadi mayoritas publik dengan kelompok keturunan kulit putih, yang menilainya berkuasa telalu lama. Morales telah berkuasa 14 tahun.

Evo Morales, 60 tahun, memiliki musuh politik yaitu kelompok-kelompok yang sempat menyebutnya sebagai pahlawan. Ini seperti kelompok warga asli yang menolak tanahnya digunakan untuk pembangunan. Dia juga dinilai memberikan bantuan kepada komunitas tertentu serta melewati batasan kepresidenan.

“Dia sudah pergi. Kami harus mencari penggantinya, Evo Morales,” kata Macario Velasquez, 76 tahun, berasal dari daerah Yungas. “Saya harap situasi membaik dan semua orang bisa kembali bekerja serta bersekolah.”

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya