Politikus Partai Republik Datangi Rapat Pemakzulan Trump di DPR

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Oktober 2019 12:31 WIB

Foto pertemuan perwakilan Kongres dengan Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu, 16 Oktober 2019, yang diunggah Trump ke Twitter. Terlihat Ketua DPR AS Nancy Pelosi berdiri.[Twitter@realDonaldTrump]

TEMPO.CO, Washington – Sekitar dua puluh anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik menyerbu masuk ke ruang rapat tertutup yang akan mendengarkan kesaksian saksi kunci dari Pentagon dalam proses pemakzulan Presiden Donald Trump.

Para anggota Republik ini tidak memiliki otoritas untuk menghadiri rapat tertutup itu, yang digagas politikus Partai Demokrat untuk menyelidiki permintaan Presiden AS, Donald Trump, kepada Presiden Ukraina pada Juni 2019.

Rapat ini sedang menyelidiki apakah ada indikasi kuat pelanggaran konstitusi oleh Trump saat meminta Presiden Ukraina menyelidiki bekas Wakil Presiden Joe Biden dan putranya Hunter Biden dalam transaksi bisnis gas di Ukraina.

“Rapat saat itu sedang bersiap mendengarkan kesaksian dari Laura Cooper, pejabat kementerian Pertahanan AS, yang mengawasi urusan Ukraina dan Rusia,” begitu dilansir Channel News Asia pada Kamis, 24 Oktober 2019.

Reuters melansir tindakan para politikus Republik itu didorong permintaan Presiden AS, Donald Trump, untuk memperkuat upaya perlawanan atas proses pemakzulan yang sedang terjadi.

Advertising
Advertising

Seorang staf dari Partai Republik mengatakan polisi dipanggil masuk untuk menertibkan kekacauan yang terjadi akibat kedatangan mendadak politikus Republik di ruangan itu.

Seorang saksi mengatakan politikus Partai Republik membawa ponsel ke ruangan yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan terlarang untuk semua peralatan elektronik.

“Mereka ketakutan. Mereka mencoba menghentikan investigasi ini,” kata Ted Lieu, yang merupakan anggota DPR AS dari Partai Demokrat.

“Mereka tindak ingin ada testimoni dari Cooper hari ini. Mereka tahu sejumlah fakta akan disampaikan yang bakal buruk bagi Presiden AS.”

Anggota DPR AS, Mark Meadows, mengatakan kepada media situasi di ruang rapat DPR itu.

“Ada sekitar 20 anggota DPR di sana. Setidaknya ada sekitar selusin orang yang bukan anggota dari tiga komite yang menggelar rapat,” kata Meadows. “Mereka menunggu di ruangan itu hingga ada proses yang lebih terbuka dan transparan.”

Partai Republik meminta adanya aturan main yang jelas dalam proses penyelidikan pemakzulan, yang digagas DPR AS. Saat ini, Partai Demokrat mendominasi DPR AS sehingga proses ini disebut tidak adil oleh Republik.

Konstitusi AS memberi kewenangan luas kepada DPR mengenai cara menggelar proses pemakzulan serta aturan dalam proses penyelidikan informasi yang dibutuhkan.

Aksi ini dipimpin oleh Matt Gaetz dari Partai Republik, yang mencoba menerobos masuk ke ruangan pada pekan lalu tapi berhasil dihalau petugas.

Kali ini anggota Partai Republik ini membawa teman-temannya. “Mereka mendorong masuk melewati petugas polisi Gedung Capitol yang berjaga di depan dan mulai berteriak serta menyuarakan keberatan atas keputusan yang dibuat ketua DPR soal proses ini yang berlangsung tertutup dan tidak menyediakan transkrip kesaksian,” begitu penjelasan salah saksi mata di ruangan itu.

“Kami melihat tindakan ini tidak hanya untuk mengintimidasi saksi tapi juta mengintimidasi saksi lain yang mau datang memberikan kesaksian. Itu tidak bakal terjadi,” kata Eric Swalwell dari Partai Demokrat. “Kami tidak bisa dicegah.”

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

10 hari lalu

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya