Carrie Lam Bela Polisi Meski Brutal Terhadap Pendemo Hong Kong

Minggu, 20 Oktober 2019 12:35 WIB

Ketua Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam bereaksi ketika anggota parlemen meneriakkan slogan, mengganggu pidato kebijakan tahunannya di Dewan Legislatif di Hong Kong, Cina, 16 Oktober 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam membela kepolisian meski dikecam karena menggunakan cara brutal menangani pendemo Hong Kong.

Pada Sabtu Lam mengatakan polisi telah menggunakan kekuatan yang sesuai untuk merespons pendemo. Meski dia mengatakan pemerintah tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan, bahkan yang dilakukan oleh Polisi.

Dikutip dari CNN, 20 Oktober 2019, dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik RTHK, Carrie Lam mengatakan bahwa petugas polisi tidak sengaja mengadopsi kekerasan tetapi telah memilih langkah-langkah "tepat" ketika perusuh menggunakan kekerasan.

"Kita harus memiliki keyakinan pada aturan hukum Hong Kong, yang juga termasuk mematuhi hukum," tambah Lam.

Lam juga menekankan nilai kebebasan berbicara, dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki niat menghalangi wartawan dengan pendaftaran peliputan atau untuk memeriksa siapa yang akan memenuhi syarat untuk melakukan liputan berita.

Advertising
Advertising

"Kebebasan berbicara adalah nilai inti di Hong Kong," kata Lam. "Saya sepenuhnya setuju dengan gagasan bahwa wartawan memiliki hak untuk menggunakan kekuatan mereka sebagai pilar keempat kekuasaan."

Para pengunjuk rasa membakar ATM Bank of China di Tsuen Wan. [Edmond So/South China Morning Post]

Demonstrasi digelar lagi pada Ahad dan akan menguji kekuatan gerakan pro-demokrasi. Para pendemo akan terus beraksi meskipun polisi memutuskan unjuk rasa ilegal.

Sebelumnya, ribuan orang telah menentang polisi dan menggelar demonstrasi massal tanpa izin, seringkali damai pada awalnya tetapi berubah ricuh di malam hari.

Pemicu kerusuhan di Hong Kong adalah proposal RUU yang sekarang ditarik untuk memungkinkan ekstradisi ke Cina daratan, serta Taiwan dan Makau. Kasus seorang pria Hong Kong yang dituduh membunuh pacarnya di Taiwan sebelum melarikan diri kembali ke Hong Kong diangkat sebagai contoh mengapa RUU ekstradisi diperlukan, menurut laporan Channel News Asia.

2.600 lebih orang telah ditangkap sejak protes meningkat pada bulan Juni.

Tuntutan pendemo Hong Kong sejak itu meluas jauh melampaui menentang RUU ekstradisi, untuk mengambil perhatian yang lebih luas bahwa Beijing mengikis kebebasan yang diberikan ketika Inggris mengembalikan Hong Kong ke Cina pada tahun 1997.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

3 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

11 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

15 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

16 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

18 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

20 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

29 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

32 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

33 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya