Draf Boris Johnson Ditolak, Parlemen Minta Perpanjangan Brexit

Minggu, 20 Oktober 2019 12:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara sebelum pemungutan suara mengenai kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan ulang, perdebatan politik yang dijuluki "Super Saturday", di House of Commons di London, Inggris 19 Oktober 2019. [Parlemen Inggris / Jessica Taylor / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson dipaksa Parlemen Inggris untuk meminta perpanjangan waktu Brexit ke Uni Eropa, setelah proposalnya dimentahkan House of Commons.

Dalam sebuah perdebatan politik yang intens di London, anggota parlemen memilih untuk menunda ratifikasi kesepakatan sampai Parlemen telah melewati serangkaian undang-undang kompleks yang diperlukan untuk memberlakukannya.

Boris Johnson telah mengirimkan fotokopi surat mandat resmi yang tidak ditandatangani melalui email kepada Presiden Dewan Uni Eropa, Donald Tusk. Mandat disertai dengan surat pengantar dari seorang pegawai negeri senior yang menjelaskan bahwa surat itu dikirim untuk memenuhi hukum yang disahkan oleh Parlemen bulan lalu, yang dirancang untuk mencegah Brexit tanpa kesepakatan, menurut laporan CNN, 20 Oktober 2019.

Surat ketiga dikirim kepada para pemimpin UE, di mana Johnson menjelaskan mengapa penundaan itu merupakan ide yang buruk. "Itu akan sangat korosif, tulisnya dalam surat itu, menurut sumber pemerintah Inggris.

Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, mengecam Johnson dari seberang lantai House of Commons. "Perdana Menteri sekarang harus mematuhi hukum," katanya. "Dia tidak bisa lagi menggunakan ancaman tidak adanya kesepakatan untuk memeras anggota parlemen untuk mendukung kesepakatannya."

Advertising
Advertising

Ketika para anggota parlemen berdebat di Parlemen, ribuan pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota London untuk menuntut referendum Brexit kedua.

Menurut laporan Reuters, di bawah undang-undang "Benn Act", yang disahkan oleh anggota parlemen bulan lalu, Johnson harus meminta perpanjangan tenggat waktu Brexit dari 31 Oktober hingga akhir Januari jika ia gagal mendapatkan dukungan anggota parlemen untuk kesepakatan Brexit pada hari Sabtu, atau dukungan mereka untuk bercerai tanpa kesepakatan.

Alih-alih memberikan suara pada kesepakatan perceraiannya, anggota parlemen memilih untuk mendukung amendemen yang menunda keputusan akhir sampai undang-undang ratifikasi formal telah disahkan.

Sumber itu mengatakan dokumen ketiga juga dikirim ke Brussels, ditandatangani oleh utusan top Inggris untuk Uni Eropa.

Parlemen Inggris telah mengesahkan Uni Eropa (Penarikan) (No. 2) Undang-Undang 2019. Ketentuan-ketentuannya sekarang mengharuskan Pemerintah Yang Mulia untuk mencari perpanjangan periode yang diatur dalam Pasal 50 (3) Perjanjian tentang Uni Eropa, termasuk sebagaimana diterapkan oleh Pasal 106a dari Perjanjian Euratom, saat ini akan berakhir pada pukul 11 malam GMT pada 31 Oktober 2019, hingga 11 malam GMT pada 31 Januari 2020.

Oleh karena itu saya menulis untuk memberi tahu Dewan Eropa bahwa Inggris sedang mencari perpanjangan lebih lanjut untuk periode yang disediakan berdasarkan Pasal 50 (3) Perjanjian tentang Uni Eropa, termasuk sebagaimana diterapkan oleh Pasal 106a dari Perjanjian Euratom. Britania Raya mengusulkan bahwa periode ini harus berakhir pada pukul 11 malam GMT pada tanggal 31 Januari 2020. Jika para pihak dapat meratifikasi sebelum tanggal ini, Pemerintah mengusulkan bahwa periode tersebut harus diakhiri lebih awal.


Donald Tusk mengatakan dia telah menerima surat dan akan berkonsultasi dengan para pemimpin Uni Eropa lainnya pada langkah selanjutnya.

"Saya tidak akan menegosiasikan penundaan dengan Uni Eropa, dan hukum juga tidak memaksa saya untuk melakukannya," Johnson mengatakan kepada anggota parlemen sebelumnya. "Penundaan lebih lanjut akan berdampak buruk bagi negara ini."

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan permintaan perpanjangan tidak ditandatangani oleh Boris Johnson. Surat Boris Johnson datang dengan surat pengantar dari duta besar Inggris untuk Uni Eropa Sir Tim Barrow, yang menjelaskan bahwa pemerintah berkewajiban untuk meminta perpanjangan Brexit berdasarkan hukum Inggris.

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

10 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

12 hari lalu

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya