Demonstrasi Meluas, Empat Menteri Lebanon Mengundurkan Diri

Minggu, 20 Oktober 2019 10:26 WIB

Sebuah gambar pembicara parlemen Nabih Berri terlihat di dekat ban yang terbakar oleh para demonstran selama protes atas krisis ekonomi, di Nabatiyeh, Lebanon selatan 18 Oktober 2019. Unjuk rasa dipicu perekonomian yang stagnan yang disebabkan krisis keuangan di Lebanon. REUTERS/Aziz Taher

TEMPO.CO, Jakarta - Empat menteri Lebanon dari Partai Pasukan Lebanon, sekutu lama Perdana Menteri Saad Hariri, mengundurkan diri dari kabinetnya pada Sabtu setelah demonstrasi besar pecah.

Sementara Partai Kristen Lebanon telah mengumumkan akan keluar dari pemerintah setelah protes hari ketiga di seluruh negeri terhadap kenaikan pajak dan dugaan korupsi pejabat.

"Kami yakin bahwa pemerintah tidak dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan situasi", kata Ketua Umum Partai Pasukan Lebanon Samir Gaegea, seperti dikutip dari Al Jazeera, 20 Oktober 2019.

PM Hariri telah memberikan tenggat waktu bagi koalisinya yang sangat terpecah hingga Senin malam untuk berkomitmen pada paket reformasi yang bertujuan menopang keuangan pemerintah, dan mengamankan pencairan bantuan ekonomi yang sangat dibutuhkan dari para donor.

Para pengunjuk rasa di alun-alun Riad al-Solh di Beirut, yang dekat dengan kantor pemerintah, merayakan berita pengunduran diri para menteri.

Advertising
Advertising

Namun massa mulai menuntut pengunduran diri lebih lanjut, dengan slogan yang biasanya dinyanyikan untuk pertandingan sepak bola: "Tembakan pertama masuk, mana yang kedua?"

Demonstran melakukan selfie di depan ban yang dibakar selama protes atas krisis ekonomi, di daerah Barja menghalangi jalan utama menuju Lebanon selatan ke Beirut, 18 Oktober 2019. Demonstrasi ini pecah atas kemarahan terhadap elite politik. REUTERS/Ali Hashisho

Menteri Tenaga Kerja Camille Abousleiman, salah satu dari empat menteri yang mundur dari pemerintah, mengatakan bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada kemampuan pemerintah untuk melakukan perubahan dan mengatasi masalah.

Sebelumnya pada hari Sabtu di pusat Beirut, pengunjuk rasa dari segala usia melambaikan bendera dan nyanyian untuk revolusi di jalan kota setelah bank dan toko-toko dihancurkan oleh perusuh malam sebelumnya.

Jumlah pengunjuk rasa terus bertambah sepanjang hari, dengan demonstrasi besar di kota kedua Tripoli, di utara, dan lokasi lainnya.

Banyak yang mengibarkan bendera Lebanon dan bersikeras bahwa protes harus tetap damai dan non-sektarian.

Reuters melaporkan, dari selatan ke timur dan utara Lebanon, para pengunjuk rasa berbaris dan memblokir jalan-jalan untuk menjaga momentum tetap berjalan meskipun orang-orang bersenjata yang setia pada gerakan Muslim Amal Syiah muncul dengan senjata api untuk menakuti mereka.

Kerusuhan terbaru dipicu oleh kemarahan atas meningkatnya biaya hidup dan rencana pajak baru, termasuk biaya panggilan WhatsApp, yang dengan cepat ditarik kembali setelah protes pecah. Ini adalah demonstrasi terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Dalam upaya untuk menenangkan massa, menteri keuangan Lebanon mengumumkan, setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Saad al-Hariri, bahwa mereka telah menyetujui anggaran akhir yang tidak termasuk pajak atau biaya tambahan.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan di Twitter akan ada solusi meyakinkan untuk krisis ekonomi.

Demonstrasi ini pecah menyusul peningkatan keluhan terkait persepsi korupsi pemerintah, salah kelola dana, dan kegagalan menangani pengangguran yang tinggi di Lebanon.

Berita terkait

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

12 jam lalu

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

Khofifah menyatakan bakal kembali maju menjadi calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

5 hari lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

6 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

7 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya