Eks Menhan AS Jim Mattis Olok-olok Donald Trump

Sabtu, 19 Oktober 2019 19:00 WIB

Jim Mattis.[Fox News]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, mengejek bekas atasannya Presiden Donald Trump dalam pidato Kamis malam soal cedera sendi selama Perang Vietnam dan kecintaannya pada makanan cepat saji.

Sebelumnya pada Rabu Presiden Donald Trump menyebut Jim Mattis, seorang pensiunan jenderal bintang empat, sebagai "jenderal yang paling dibesar-besarkan di dunia", selama pertemuan membahas isu Suriah dengan Kongres di Gedung Putih.

Menurut laporan New York Times, 19 Oktober 2019, Mattis membalas ejekan Trump selama beberapa menit pidato setelah diperkenalkan sebagai pembicara utama di Alfred E. Smith Memorial Foundation Dinner, sebuah acara amal tahunan di New York di mana para politisi dan pemimpin lainnya bertemu.

"Saya bukan hanya jenderal yang dibesar-besarkan," kata Mattis. "Aku yang terhebat, yang paling dibesar-besarkan di dunia," katanya tertawa dan disambut tepuk tangan.

Jim Mattis juga berterima kasih kepada Senator Demokrat dari New York Chuck Schumer, yang telah mengungkit namanya selama pertemuan dengan Trump.

Advertising
Advertising

Dalam pertemuan di Gedung Putih pada hari Rabu, dihadiri oleh para pemimpin kongres dari kedua partai, Trump merendahkan strategi Mattis untuk memerangi terorisme di Timur Tengah. Jenderal Mattis mengundurkan diri tahun lalu sebagai menteri pertahanan sebagai protes atas keputusan presiden untuk menarik pasukan Amerika keluar dari Suriah.

"Mattis adalah jenderal yang paling dibesar-besarkan di dunia," kata Trump mengatakan kepada yang hadir. "Anda tahu mengapa? Dia tidak cukup tangguh. Saya menangkap ISIS. Mattis mengatakan itu akan memakan waktu dua tahun. Saya menangkap mereka dalam satu bulan."

Mattis juga menyinggung Donald Trump yang mendapat osteofit (tulang yang tumbuh di persendian) bukan di perang di Vietnam.

"Tentu saja tidak, Saya mendapatkan tonjolan tulang di medan perang. Donald Trump memperoleh tonjolan tulang dalam surat dari dokter," kata Mattis. Donald Trump pernah menghindar wajib militer Perang Vietnam dengan membuat surat sakit palsu dengan dalih memiliki tonjolan tulang sendi.

"Satu-satunya orang di militer yang Trump merasa tidak dilebih-lebihkan," kata Mattis. "Itu Kolonel Sanders, pendiri dan simbol Kentucky Fried Chicken, kata Jim Mattis."

Dikutip dari CBS News, Jim Mattis juga menyinggung orang-orang Kurdi di Suriah, yang merupakan sekutu penting dalam perang melawan kelompok teroris ISIS. Wakil Presiden Mike Pence mengumumkan gencatan senjata antara Turki dan Kurdi pada hari Kamis, yang akan melibatkan Kurdi yang sepenuhnya diurai dari Suriah Utara.

"Kami berutang pada semua yang berjuang untuk kebebasan, termasuk mereka yang malam ini mengabdi di ujung-ujung planet kita, di antaranya pria dan perempuan Amerika yang mendukung sekutu Kurdi kita," kata Jim Mattis.

Berita terkait

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

1 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

6 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

10 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

11 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

12 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

21 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

23 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

28 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya