Warga Australia Broker Rudal Balistik Korea Utara Diadili

Jumat, 18 Oktober 2019 17:13 WIB

Suasana peluncuran rudal balistik jarak pendek di Korea Utara, Kamis, 25 Juli 2019. Kim mengatakan bahwa uji coba senjata berpemandu taktis tipe baru itu merupakan peringatan bagi Korea Selatan untuk berhenti mengimpor senjata teknologi tinggi, dan melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS). KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Mahkamah New South Wales di Sydney, Australia menolak permohonan pembebasan dengan uang jaminan terdakwa broker rudal balistik Korea Utara ke luar negeri, Choi Han Chan berusia 60 tahun.

Choi juga didakwa atas penjualan batu bara dan sumber daya alam lain dari Korea Utara ke Indonesia dan Vietnam.

Pria yang dulunya berasal dari Korea Selatan ini mengaku kepada aparat penegak hukum Australia bahwa dia ingin membantu penguasa Korea Utara mendapatkan pemasukan uang dengan melanggar hukum Australia dan sanksi Dewan Keamanan PBB.

Menurut laporan South China Morning Post, 18 Oktober 2019, Choi yang tinggal di Eastwood, Sydney menjadi warga Australia pertama yang didakwa melanggar Undang-undang Pencegahan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal.

Selain itu, Choi juga didakwa melanggar UU Piagam PBB dan Undang-undang Sanksi Otonomi.

Advertising
Advertising

Pria yang ditahan sejak Desember 2017 itu terancam dihukum 10 tahun penjara.

Modus operandi Choi sebagai broker untuk mencari pembeli rudal balistik Korea Utara serta batubara dan bijih besi ke luar negeri dilakukan dengan menggunakan situs pasar gelap yang memiliki kontak ke Suriah, Taiwan, Kamboja, dan Rusia.

Choi menggunakan nama samaran Solomon saat bernegosiasi. Ia membuat kode rahasia saat menawarkan penjualan senjata via telepon. Misalnya, untuk rudal, Choi menggunakan kode "pohon pinus" dan pabrik pembuatan rudal sebagai "pembibitan."

Percakapan via email antara Choi denganpejabat Korea Utara menunjukkan loyalitas Choi kepada penguasa Korea Utara.

Pengabdian Choi dan keinginannya membantu Korea Utara dianggap sebagai kerja keras bagi negara itu.

"Sekalipun anda jauh dari negara kami, di hatimu ada negara ini, jadi saya percaya proyek anda akan berjalan sukses," isi email itu yang terkirim pada Juli tahun 2013.

Kepolisian Australia menyakini Choi memiliki kontak dengan sejumlah pejabat top Korea Utara meski tidak ada datanya. Bahkan dia diduga terlibat dalam pembahasan tentang penjualan komponen rudal dari Korea Utara ke sejumlah negara.

Dengan penolakan pembebasan dengan uang jaminan, persidangan terdakwa broker rudal balistik Korea Utara akan dilanjutkan dengan penuntutan.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

22 jam lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

3 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

4 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

4 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

4 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

4 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

4 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya