Pejabat Militer AS Malu Trump Tidak Bela Kurdi dari Invasi Turki

Rabu, 16 Oktober 2019 01:05 WIB

Seorang tentara Amerika berjalan di dekat kendaraan militer Turki saat patroli bersama di dekat Tel Abyad, Suriah, 8 September 2019. Pasukan Amerika telah ditarik dari dua pos pengamatan di perbatasan, di Tel Abyad dan Ras al-Ain. REUTERS/Rodi Said/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan AS dan pejabat militer AS mengaku kesal dan malu terhadap kebijakan Donald Trump yang menolak membantu Kurdi menghadapi invasi Turki ke Suriah.

Menurut laporan CNN, 15 Oktober 2019, beberapa pejabat militer dan pertahanan AS, termasuk personel yang dikerahkan ke Suriah, menyatakan kecewa atas bagaimana pemerintahan Trump menangani situasi tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa beberapa pejabat senior militer AS sangat marah pada bagaimana orang Kurdi diperlakukan setelah mereka membantu AS memerangi ISIS.

Pejabat senior pertahanan Amerika lainnya mengatakan bahwa kegagalan Trump untuk menentang invasi, atau melakukan apapun untuk menghentikan serangan terhadap Kurdi, dengan sendirinya membuat Trump memberi Turki lampu hijau, terlepas dari sikap publik pemerintah yang secara konsisten menentang invasi.

"Pasukan Demokratik Suriah atau SDF yang dipimpin Kurdi sedang berjuang melawan pasukan yang bermaksud melenyapkan rakyat mereka karena kami memberi 'lampu hijau' operasi mereka (Turki)," kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

Advertising
Advertising

Pejabat militer AS lainnya yang terlibat dalam operasi di Suriah mengatakan dia "malu" atas tindakan negaranya sehubungan dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi. Dia mengatakan bahwa AS telah gagal mempertahankan sekutu dalam perang melawan ISIS.

Anak-anak lelaki mengibarkan bendera Turki saat konvoi militer dekat kota perbatasan Akcakale di provinsi Sanliurfa, Turki, 14 Oktober 2019. REUTERS/Kemal Aslan

Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa sekutu dan mitra potensial tidak akan mempercayai AS di masa depan.

"Bagaimana kita mengharapkan orang untuk bermitra dengan kita sekarang?" kata seorang pejabat pertahanan AS.

"Mereka melakukan semua yang kami minta," kata yang lain. "Ini benar-benar tidak baik untuk kita."

Turki meluncurkan serangan ke Suriah setelah Trump memerintahkan kontingen kecil yang terdiri dari sekitar 50 tentara AS, untuk ditarik kembali dari daerah perbatasan. Penarikan pasukan AS membuka jalan Turki untuk menyerang Suriah utara yang dikuasai Kurdi.

Pejabat pemerintahan Trump mengklaim bahwa Turki akan menyerang Kurdi bahkan jika pasukan AS tetap di sana. Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi dan sekelompok besar anggota parlemen AS telah mengecam Trump karena tidak menentang operasi militer lebih kuat dan karena tidak mengambil tindakan apapun, atau melakukan tindakan nyata untuk menghentikan invasi Turki ke Suriah.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya