Trump Sebut Upaya Pemakzulan Sebagai Kudeta

Rabu, 2 Oktober 2019 12:30 WIB

Donald Trump.[REUTERS/The Independent]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menyebut penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya adalah upaya kudeta yang dilakukan DPR AS.

Dalam tweet-nya, Trump marah atas tindakan Demokrat yang telah membuka proses pemakzulan setelah whistleblower membuat aduan tentang percakapan Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Ketika saya melihat setiap hari, saya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang terjadi bukanlah pemalsuan, itu adalah COUP (kudeta)," kicau Trump seperti dikutip dari NBC News, 2 Oktober 2019.

Pada kesempatan lain, seperti dilaporkan New York Times, DPR AS juga menuduh Departemen Luar Negeri AS Mike Pompeo menghalangi penyelidikan pemakzulan Trump dengan melarang pejabat Deplu bersaksi di depan Kongres. Mike Pompeo dilaporkan juga berada saat percakapan telepon Trump dengan Zelensky. Ini membuat Pompeo menjadi saksi kunci penyelidikan pemakzulan Trump.

Advertising
Advertising

Pada September, DPR AS meluncurkan penyelidikan pemakzulan resmi yang berasal dari panggilan telepon 25 Juli antara Trump dan presiden Ukraina serta pengaduan pengaduan terkait. Dalam percakapan itu, Trump disinyalir menekan Presiden Zelensky dengan menahan bantuan militer AS untuk Ukraina Rp 5,7 triliun. Sebagai gantinya, Trump meminta Zelensky membukan penyelidikan korupsi Joe Bidan, pesaing pilpres 2020 dan putranya, Hunter Biden. Hunter menjabat sebagai direksi di perusahaan Ukraina dan tidak ditemukan pelanggaran apapun terkait bisnisnya.

Kicauan Trump muncul berjam-jam setelah laporan bahwa mantan utusan khusus Ukraina Kurt Volker dan mantan Duta Besar Ukraina Marie Yovanovitch akan duduk untuk bersaksi di depan komite DPR yang terlibat dalam penyelidikan pemakzulan.

Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri juga menjadwalkan briefing darurat untuk hari Rabu dengan staf dari sekelompok komite DPR dan Senat mengenai dokumen yang berkaitan dengan Departemen Luar Negeri dan Ukraina, ungkap beberapa sumber Kongres mengatakan kepada NBC News.

Sebelumnya pada Selasa, penasihat perdagangan Trump Peter Navarro mengatakan kepada Fox Business Network bahwa Donald Trump menjadi korban "kudeta" melalui pemakzulan.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

11 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

20 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

23 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

27 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

32 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

36 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

36 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya