Carrie Lam Minta Restu Xi Jinping Cabut RUU Ekstradisi Hong Kong

Sabtu, 28 September 2019 12:18 WIB

Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada April 2017. [SOUTH CHINA MORNING POST]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dilaporkan meminta izin Presiden Cina Xi Jinping dahulu sebelum mencabut RUU Ekstradisi secara formal.

Pengungkapan itu terjadi tiga minggu setelah Lam mengatakan dia telah memutuskan menarik undang-undang itu atas inisiatifnya sendiri. Dia juga mengatakan bahwa Beijing memahami dan menghormati mengapa pemerintah Hong Kong harus mencabut RUU.

Dilaporkan South China Morning Post, 28 September 2019, sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Hong Kong mengatakan rencana untuk menarik RUU tersebut telah diajukan ke kantor Xi Jinping untuk musyawarah dan persetujuan segera sebelum diumumkan pada 4 September.

"Penarikan RUU itu merupakan keputusan penting dan, seperti penunjukan pejabat utama di Hong Kong, itu harus disetujui oleh Presiden Xi," kata sumber.

"Pemerintah Hong Kong tidak memiliki banyak ruang untuk bermanuver mengenai opsi-opsi untuk menangani krisis politik yang dipicu oleh RUU tersebut karena pemerintah pusat mempertimbangkannya dalam konteks hubungan AS-Cina. Ini bukan lagi masalah hubungan Hong Kong dan pemerintah pusat."

Advertising
Advertising

Dalam rekaman audio yang bocor hanya beberapa hari sebelum pengumumannya, Carrie Lam terdengar mengatakan kepada sekelompok pengusaha di sebuah pertemuan pribadi akhir bulan lalu bahwa dia tidak punya banyak pilihan, mengingat bahwa reaksi besar-besaran terhadap RUU Ekstradisi telah meningkat ke tingkat nasional, keamanan, bahkan sampai masalah kedaulatan.

Sumber lain mengatakan dari perspektif keamanan nasional, adalah wajar dan logis untuk keputusan penting seperti itu membutuhkan persetujuan Xi.

"Ini bukan masalah dalam domain pemerintah Hong Kong," kata sumber kedua.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu publik selama dialog di Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai, 26 September 2019.[Winson Wong/South China Morning Post]

Carrie Lam menyerah pada tuntutan publik dan mengumumkan pada 4 September, bahwa ia akan secara resmi menarik RUU yang memicu protes pada Juni atas kekhawatiran tentang memungkinkan pemindahan tersangka kriminal ke Cina daratan.

"Keputusan itu dibuat oleh pemerintah Hong Kong...Pemerintah pusat memahami mengapa kami harus melakukannya, mereka menghormati pandangan saya dan mereka mendukung saya sepenuhnya," kata Lam pada hari berikutnya.

Dia awalnya menangguhkan RUU itu dan kemudian menyatakan RUU itu sudah mati, tetapi menolak untuk mencabutnya, meskipun ada protes dan kekerasan massal.

Carrie Lam menegaskan penangguhan RUU itu sebagai itikad pemerintah, untuk menutup celah legislatif yang ada untuk mengejar penjahat yang kabur ke Hong Kong, tetap menjadi tujuan yang layak dan sah.

Pada 9 Juli, Carrie Lam yang akhirnya menyatakan RUU itu "mati", menegaskan bahwa RUU tidak akan lagi diajukan.

Namun para pengunjuk rasa masih bersikeras pada empat tuntutan yang tersisa, yakni membentuk komisi penyelidikan untuk menyelidiki perilaku polisi dalam menangani protes; amnesti bagi mereka yang ditangkap; mengakhiri karakterisasi protes sebagai kerusuhan; dan memulai kembali proses reformasi politik yang macet di kota. Sampai saat ini, dalam diskusi dengan demonstran Hong Kong pada Kamis malam, Carrie Lam enggan mengabulkan tuntutan tersebut.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

3 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

9 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

11 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

15 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

16 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

18 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

20 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

21 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

21 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya