Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temui Publik Hong Kong, Carrie Lam Tolak Selidiki Polisi

image-gnews
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu publik selama dialog di Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai, 26 September 2019.[Winson Wong/South China Morning Post]
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam bertemu publik selama dialog di Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai, 26 September 2019.[Winson Wong/South China Morning Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menolak membuka penyelidikan dugaan kekerasan polisi terhadap demonstran dalam sebuah audiensi publik.

Warga Hong Kong pada hari Kamis hadir dalam dialog dengan Carrie Lam setelah ebih dari tiga bulan protes anti-pemerintah.

Stadion Queen Elizabeth di Wan Chai di jaga ketat ketika massa memarahi Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor tentang mengapa terlalu lama mengumumkan penarikan resmi RUU Ekstradisi Carrie Lam juga tidak mau memenuhi tuntutan lain pengunjuk rasa, yakni penyelidikan independen terhadap tuduhan kebrutalan polisi.

Menurut South China Morning Post, 27 September 2019, ada 3.000 petugas telah dikerahkan. Setidaknya 100 personel, banyak dari mereka yang mengenakan perlengakan antihuru-hara, terlihat memasuki stadion sebelum pukul 19:00.

Lebih dari 130 peserta, dipilih secara acak dari lebih dari 20.200 yang telah mendaftar, harus melewati detektor logam dan tas mereka diperiksa oleh mesin sinar-X. Helm dan masker gas dilarang, dan tidak ada botol jenis apa pun yang diizinkan masuk.

Dikutip dari New York Times, banyak dari 70 orang yang dipilih secara acak untuk mengajukan pertanyaan di antara 150 orang yang diizinkan masuk. Mereka diberi waktu tiga menit untuk bertanya.

"Ada banyak pengunjuk rasa di luar malam ini. Mengapa Anda tidak menghadapinya secara langsung, alih-alih hanya memilih 150 anggota audiens dan memberi mereka masing-masing tiga menit untuk berbicara?" seorang peserta bertanya.

"Bendera dan lambang nasional telah dinodai. Guru memiliki sentimen anti-polisi, sementara pengunjuk rasa membakar stasiun MTR. Saya benar-benar patah hati melihat semua ini. Sinyal apa yang kami kirimkan ke daerah tetangga?" kata yang lain menyesalkan kegagalan hukum dan ketertiban.

Hampir setengah dari 30 orang yang mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaannya berfokus pada seruan untuk membentuk komisi penyelidikan tentang penggunaan kekuatan oleh polisi, yang Carrie Lam tolak. Carrie Lam berdalih bahwa Dewan Pengaduan Polisi Independen (IPCC) sudah bekerja dengan baik dan yang terbaik adalah menyerahkannya kepada pengawas.

"Bukankah kita harus membiarkan IPCC menyelesaikan pekerjaannya dalam beberapa bulan, kemudian membuat keputusan apakah kita bisa menerima kesimpulannya atau tidak?" kata Lam.

"Polisi telah menjadi alat politik dan tidak ada mekanisme untuk memantau operasi mereka. IPCC hanyalah macan ompong," kata seorang peserta.

Penanya juga mengeluh bahwa tidak ada satu pun pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas kinerja dan kesalahan yang buruk sejak Juni, ketika protes pertama kali pecah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Apakah Anda akan membatalkan sistem akuntabilitas politik? Malam ini banyak dari kita meminta komisi penyelidikan. Jika Anda tidak mengindahkan seruan ini, apa gunanya dialog hari ini?" lanjut penanya.

Seorang mahasiswa dengan emosional bertanya, "Pernahkah Anda bersimpati kepada orang-orang yang dilukai dengan gas air mata atau dipukuli oleh polisi? Anda hanya peduli tentang pintu di stasiun MTR yang dirusak. Anda telah mengajar saya, orang yang naif, bahwa protes damai tidak dapat membuat perbedaan."

"Saya akui saya tidak melakukan pekerjaan dengan baik dalam aspek ini dalam dua tahun terakhir, dan kadang-kadang ada masalah pemutusan hubungan dengan orang-orang . Saya mengerti dan mengetahuinya dengan baik. Saya berharap untuk melakukan perbaikan," kata Lam.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam (tengah), pada pertemuan balai kota pada hari Kamis.[Yik Fei/The New York Times]

Lam juga mengumumkan bahwa polisi akan berhenti menggunakan Pusat Penahanan San Hing Ling di dekat perbatasan dengan Cina daratan, yang digunakan untuk menahan para demonstran yang ditangkap. Ada keluhan tentang pelecehan terhadap mereka yang ditahan, yang dibantah oleh polisi.

Tetapi Carrie Lam tetap bersikeras bahwa tuntutan penyelidikan polisi, termasuk pemberian amnesti bagi mereka yang ditangkap, tidak sejalan dengan aturan hukum.

"Apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir telah menghancurkan hati banyak orang. Seperti banyak orang di masyarakat, saya berharap kekacauan dan kekerasan dapat berakhir dengan cepat," kata Lam.

"Kepercayaan pada pemerintah telah jatuh, tetapi saya berharap untuk mengembalikan ini tepat waktu, setidaknya sebagian," kata kepala eksekutif.

Ketika sesi berakhir sekitar pukul 21.30 malam, setelah berjalan setengah jam, ada desakan di antara para peserta untuk mendaftar pada dialog berikutnya, yang menurut para pejabat akan lebih mendalam.

Di luar venue, pengunjuk rasa radikal di antara kerumunan yang berkumpul mulai menyusun batu bata dan memblokir persimpangan Queen's Road East dan Morrison Hill Road untuk mencegah Carrie Lam pergi.

Empat jam setelah acara berakhir, sebagian besar pengunjuk rasa telah menghilang, membiarkan Carrie Lam dan para menteri Hong Kong meninggalkan stadion pada pukul 1.30 pagi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

2 hari lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.


SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

2 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

2 hari lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

2 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

3 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Terancam Hukuman Pemecatan Bila Terbukti Bersalah

3 hari lalu

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Total tersangka berjumlah 5 orang, berinisial RPAV Kurir, WN Portugal, FMGS penerima, WN Portugal, AM penerima, LS penerima, NK Kurir, dan total barang bukti, kokain cair 2.598,9 Mili Liter atau 2.673,8 Gram, sabu 1.057 Gram atau 1.02 Kg, serbuk MDMA 1.503 Gram atau 1.50 Kg, TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Terancam Hukuman Pemecatan Bila Terbukti Bersalah

Lima polisi pesta narkoba ditangkap di Depok. Mereka dari kesatuan narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur


Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

3 hari lalu

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri tiba di Gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjut kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat 19 Januari 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty)
Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

Kuasa hukum bekas Ketua KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar, mengatakan tak ada alasan subjektif kliennya ditahan kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan


5 Polisi Ditresnarkoba Ditangkap saat Pakai Sabu, Polda Metro Jaya Janji Akan Ungkap dan Proses Pelaku

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Polisi Ditresnarkoba Ditangkap saat Pakai Sabu, Polda Metro Jaya Janji Akan Ungkap dan Proses Pelaku

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan personelnya memakai sabu. Berjanji memproses dengan tegas.


Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

3 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK. TEMPO/Subekti.
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.