Donald Trump Ancam Whistleblower Percakapan Teleponnya

Jumat, 27 September 2019 10:00 WIB

Presiden AS Donald Trump saat KTT G7 di Prancis, 25 Agustus 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan ingin tahu siapa yang memberikan informasi kepada whistleblower tentang panggilan teleponnya dengan presiden Ukraina dan mengancam informan whistleblower.

Hal ini diungkapkan Trumpm kepada Misi AS di PBB pada Kamis, mengatakan bahwa bahwa siapa pun yang melakukannya "dekat dengan mata-mata" dan bahwa "di masa lalu" mata-mata ditangani secara berbeda.

New York Times melaporkan, 26 September 2019, komentar itu mengejutkan orang-orang yang hadir, menurut seseorang yang menjelaskan tentang apa yang terjadi dan rekaman audio parsial dari pernyataan Trump. Trump membuat pernyataan beberapa menit dalam sambutannya di hadapan sekitar 50 karyawan misi PBB dan keluarga mereka. Pada awalnya, dia mengutuk peran mantan Wakil Presiden Joseph R. Biden Jr di Ukraina pada saat putranya Hunter Biden berada di dewan perusahaan energi Ukraina.

Trump berulang kali menyebut whistleblower dan mengutuk media karena melaporkan aduan yang diungkapkan whistleblower. Presiden kemudian mengatakan bahwa whistleblower tidak pernah mendengar panggilan tersebut.

"Saya ingin tahu siapa orang yang memberi informasi kepada whistleblower karena itu hampir seperti mata-mata," kata Trump. "Kalian tahu apa yang dulu kita lakukan di masa lalu ketika mengatasi mata-mata dan pengkhianat, kan? Kita dulu menanganinya sedikit berbeda dari yang kami lakukan sekarang."

Advertising
Advertising

Komentar presiden mengancam whistleblower, misalnya dengan menghilangkan izin keamanan mereka atau diturunkan pangkatnya.

Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst

Ketua Demokrat Urusan Luar Negeri DPR, Intelijen, dan Komite Pengawasan dan Reformasi, yang mencari kesaksian dari whistleblower, menyebut pernyataan presiden sebagai tindakan intimidasi. Gedung Putih belum menanggapi pernyataan mengancam Trump ini.

Aduan whistleblower, yang dipublikasikan Kamis pagi, berisi informasi tentang panggilan telepon yang dikumpulkan dari beberapa pejabat Amerika Serikat, dan menggambarkan kekhawatiran bahwa Trump menekan presiden Ukraina untuk menyelidiki Biden, yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat 2020, dan putra Biden.

Di pertemuan misi AS untuk PBB, beberapa di antara kerumunan menertawakan komentar Trump. Acara ini tertutup bagi wartawan, dan selama sambutannya, presiden menyebut media "sampah". Duta Besar untuk PBB, Kelly Knight Craft, ada di ruangan tersebut.

Di atas Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington pada Kamis sore, Trump menjadi marah setelah menonton liputan berita di televisi tentang whistleblower, kata anggota staf. Trump turun dari pesawat dan berbicara langsung ke kamera media.

"Demokrat akan kalah dalam pemilihan dan mereka tahu itu. Itu sebabnya mereka melakukannya," gerutu Donald Trump.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya