Australia Tak Lagi Kriminalkan Pelaku Aborsi

Kamis, 26 September 2019 16:22 WIB

Ilustrasi pro-Aborsi. Mark Wilson/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Australia selangkah lagi akan sepenuhnya menghapus undang-undang yang mengkriminalkan pelaku aborsi atau pengguguran kandungan yang sudah berusia 119 tahun. Parlemen negara bagian New South Wales dengan ibukota Sydney hari ini, 26 September 2019 mengesahkan rancangan undang-undang, RUU yang tidak lagi mengkriminalkan aborsi.

RUU ini membolehkan aborsi dengan syarat usia kehamilan tidak lebih dari 22 minggu tanpa membutuhkan bukti tentang kesehatan mental dan fisik.

Undang-undang sebelumnya berlaku menyebut aborsi sebagai tindakan kejahatan yang dihukum 10 tahun penjara.

Saat itu, aborsi legal membutuhkan persetujuan dokter mengenai masalah mental dan fisik perempuan yang hamil tersebut dalam bahaya serius jika kehamilannya dilanjutkan.

Para pendukung tolak aborsi merayakan kemenanganan New South Wales dengan pengesahan RUU aborsi bukan tindakan kriminal.

Advertising
Advertising

"Bagi para feminis di New South Wales, kami akhirnya mencapai tonggak bersejarah bagi negara ini," kata Jo Haylen, anggota parlemen Partai Buruh, saat RUU dibacakan hari ini.

Dengan hadirnya RUU ini, para wanita di New South Wales tidak lagi takut dituntut atau dihukum penjara ketika mereka membuat keputusan tentang kehidupan dan tubuh mereka," ujar Jo Haylen, anggota Partai Buruh.

Keluarga Berencana New South Wales mengirimkan pernyataan via Twitter: "Wanita sekarang memiliki otonomi terhadap tubuh dan perawatan kesehatan mereka."

Saat ini tinggal wilayah Australia Selatan yang belum merampungkan RUU tidak mengkriminalkan pelaku aborsi atau pengguguran kandungan.

Sementara para pemimpin umat beragama di Sydney, menolak RUU yang tidak mengkriminalkan pelaku pengguguran kandungan. Begitu juga aktivis antiaborsi di Australia mempersoalkan RUU itu.

Mantan Perdana Menteri Tony Abott dengan suara tegas menolak RUU dekriminalisasi pelaku aborsi. Uskup Katolik Sydney, Anthony Fisher yang sejak dulu menentang RUU dukung aborsi mengatakan legislasi ini boleh jadi yang terburuk dalam peradaban di New South Wales.

CNN MEIDYANA ADITAMA WINATA

.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

7 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya