Perusahaan Indonesia Mulai Lirik Pasar Australia

Rabu, 25 September 2019 14:20 WIB

Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo berfoto bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dan hadiri Investment Forum yang diselenggarakan KBRI Canberra di Jakarta, 24 September 2019.[KBRI Canberra]

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Indonesia mulai melirik pasar Australia dalam rangka mendorong investasi dua arah Australia-Indonesia.

Dalam Investment Forum yang diselenggarakan KBRI Canberra di Jakarta, 24 September 2019, pemerintah Indonesia ingin mengatasi ketidakseimbangan dengan mendorong investasi Indonesia ke Australia.

Forum dipimpin langsung Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo, didampingi oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan. Forum juga menghadirkan Wisnu Wijaya Soedibjo, Deputi Bidang Kerja sama Penanaman Modal, BKPM; Sally Ann Watts, General Manager for ASEAN and Pacific and Senior Trade and Investment Commissioner, Austrade Jakarta; dan Andrew Wanandi, pebisnis Indonesia yang menjalankan bisnis di Australia.

"Australia adalah investor terbesar ke-10 di Indonesia pada tahun 2018...dan menyumbang AUD 600 juta (sekitar Rp 5,8 triliun) dalam 635 proyek. Sebagian besar di bidang pertambangan, logam, pertanian, hotel dan restoran dll ..." ungkap Duta Besar Kristiarto Legowo dalam rilis KBRI Canberra kepada Tempo, 25 September 2019. "Namun perlu dicatat, investasi Indonesia di Australia pada tahun yang sama masih tidak signifikan."

Diskusi Investment Forum yang dipimpin Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, yang diselenggarakan KBRI Canberra di Jakarta, 24 September 2019.[KBRI Canberra]

Advertising
Advertising

Forum investasi terbatas ini dihadiri oleh para CEO dan pimpinan dari perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia seperti: OSO Group, Hasnur Group, Sinar Mas, Traveloka, Kalbe Farma, Bahar Law Firm, Jaddi Foods Group, Consina Group, TransNusa Aviation Mandiri, Audie Building, dan Topotels.

Untuk menggairahkan investasi kepada pengusaha Indonesia, maka kedua negara sepakat membentuk Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA).

Pada kesempatan tersebut, Andrew Wanandi berkesempatan berbagi kisah sukses dalam berbisnis di Australia. Sesi diskusi juga membahas mengenai peraturan dan regulasi investasi di Australia serta hal-hal yang perlu dilakukan perusahaan Indonesia agar mampu bersaing di Australia.

Beberapa bidang yang cukup potensial bagi perusahaan Indonesia untuk investasi atau mengembangkan usahanya di Australia antara lain adalah pertanian, peternakan (cattle), perhotelan, dan energi.

Berita terkait

Kapten Australia Mathew Ryan: Kualitas Timnas Indonesia Bisa Merepotkan Kami

6 jam lalu

Kapten Australia Mathew Ryan: Kualitas Timnas Indonesia Bisa Merepotkan Kami

Kapten Timnas Australia Mathew Ryan mengingatkan bahwa Socceroos tidak boleh meremehkan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Investasi Tak Sebanding Serapan Tenaga Kerja, Apindo: Lebih Banyak Padat Modal

10 jam lalu

Investasi Tak Sebanding Serapan Tenaga Kerja, Apindo: Lebih Banyak Padat Modal

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, mengatakan laju investasi tak sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Jay Idzes Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia, Akui Butuh Dukungan Suporter saat Laga Lawan Australia

14 jam lalu

Jay Idzes Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia, Akui Butuh Dukungan Suporter saat Laga Lawan Australia

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes mengaku bangga dapat memimpin rekan-rekannya sebagai kapten saat meraih satu poin penting melawan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

14 jam lalu

Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

Retno Marsudi menyoroti pentingnya meningkatkan investasi pada sektor energi bersih sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Terkini Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia: Kondisi Rumput SUGBK hingga Latihan Perdana di Jakarta

19 jam lalu

3 Fakta Terkini Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia: Kondisi Rumput SUGBK hingga Latihan Perdana di Jakarta

Laga Timnas Indonesia vs Australia akan digelar di SUGBK, Selasa, 10 September 2024.

Baca Selengkapnya

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

21 jam lalu

BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

23 jam lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

Duta Besar Australia untuk Indonesia ke Makassar sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia,

Baca Selengkapnya

Indonesia Resmikan Layanan E-paspor di KJRI Sydney

1 hari lalu

Indonesia Resmikan Layanan E-paspor di KJRI Sydney

Peluncuran e-paspor ini merupakan upaya meningkatkan layanan Perwakilan RI kepada WNI sebagai bagian dari prioritas kebijakan luar negeri

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Pembangunan untuk Indonesia

1 hari lalu

Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Pembangunan untuk Indonesia

Hibah ini diharapkan dapat melipatgandakan bantuan pembangunan AS untuk Indonesia selama lima tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kekalahan Australia Jadi Sinyal Bahaya untuk Timnas Jepang saat Lawan Bahrain

1 hari lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kekalahan Australia Jadi Sinyal Bahaya untuk Timnas Jepang saat Lawan Bahrain

Kekalahan Australia di kualifikasi Piala Dunia 2026 saat melawan Bahrain membuat pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu mendapatkan sinyal bahaya.

Baca Selengkapnya