Trump Bakal Soroti Isu Penahanan Warga Uighur oleh Cina di PBB?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 September 2019 06:01 WIB

Upacara pembukaan kamp pusat reedukasi Uighur di kota Korla provinsi Xinjiang, Cina. {RFA]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan cara menghadapi Cina terkait penahanan warga minoritas Muslim Uighur, Xinjiang, saat pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pada pekan depan.

Ini terkait kebijakan Cina untuk menahan sekitar satu juta warga Muslim minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang selama beberapa waktu lalu.

Sejumlah diplomat memperingatkan kepemimpinan AS di lembaga-lembaga global semakin berkurang dan pengaruh Cina sedang tumbuh.

Pada pertemuan tingkat tinggi PBB pada pekan depan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan mengatakan Amerika Serikat akan mencari dukungan terkait kebijakan penahanan warga Xinjiang oleh Cina. Ini terkait temuan PBB yang mengindikasikan setidaknya satu juta etnis Uighur dan warga Muslim lainnya ditahan di sana.

"Presiden akan meminta komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata untuk mencegah serangan terhadap orang-orang berdasarkan agama atau kepercayaan mereka dan untuk memastikan kesucian rumah ibadah dan semua ruang publik untuk semua agama," kata Stephanie Grisham, juru bicara Gedung Putih, pada Selasa, 17September 2019 seperti dilansir Reuters.

Advertising
Advertising

Seorang pejabat senior pemerintah AS, yang berbicara secara anonim, mengatakan Gedung Putih sedang mempertimbangkan apakah Trump mungkin menyebut perlakuan Cina terhadap warga Uighur dan catatan HAM-nya yang lebih luas dalam pidatonya di hadapan 193 negara pada Sidang Umum PBB pada Selasa pekan depan.

Gedung putih mengatakan Trump akan menjadi tuan rumah panggilan global untuk melindungi kebebasan beragama di PBB pada Senin atau sehari sebelum pidatonya di Majelis Umum, dan akan diperkenalkan oleh Wakil Presiden Mike Pence. Isu Uighur menjadi salah satu sorotan di media internasional.

MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

26 menit lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

6 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

6 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

10 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

12 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya