PM Israel Mau Caplok Lembah Yordan, Tepi Barat Bakal Terkepung

Jumat, 13 September 2019 12:45 WIB

Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Demi meraup dukungan pada pemilu Israel 17 September mendatang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mencaplok wilayah besar Lembah Yordan di Tepi Barat, Palestina.

Berdiri di sisi gambar map pada Selasa, Netantahu berjanji memperluas wilayah jajahan Israel dari Lembah Yordan dan Laut Mati Utara segera setelah dia terpilih kembali. Dia juga berjanji kepada pendukungnya untuk meluaskan tanah Israel hingga permukiman Tepi Barat dengan bantuan AS.

Menurut laporan TIME, 13 September 2019, peta Netanyahu menggambarkan Lembah Yordan dan Laut Mati utara, yang membentuk hampir sepertiga dari Tepi Barat yang diduduki, sebagian besar diarsir dengan warna biru untuk rencana tanah Israel masa depan yang disebutnya "perbatasan timur Israel" dengan Yordania.

Netanyahu akan menganeksasi bagian yang diarsir biru disebut sebagai Area C berarti tanah Israel akan benar-benar mengelilingi negara Palestina di masa depan. "Kami belum memiliki kesempatan semacam ini sejak perang enam hari (tahun 1967) dan mungkin tidak memilikinya lagi selama 50 tahun," kata Perdana Menteri.

Para pemimpin Palestina, organisasi liberal Yahudi di Amerika American Jewish, dan Menteri Luar Negeri Yordania semuanya mengutuk rencana Netanyahu, yang menyebut rencana itu adalah tindakan serius yang merusak semua upaya perdamaian. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan rencana Netanyahu akan menghancurkan potensi perdamaian regional dan merupakan pelanggaran hukum internasional.

Advertising
Advertising

Sebuah pandangan menunjukkan Lembah Yordania dekat kota Tepi Barat Jericho, 21 Januari 2016.[REUTERS / Mohamad Torokman]

Bagian timur spesifik Tepi Barat itu membentang di sepanjang Sungai Yordan. Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam beberapa puluh tahun bahwa Israel mencaplok wilayah apapun di Tepi Barat, dan pencaplokan pasti akan memiliki implikasi serius bagi masa depan hubungan Israel-Palestina.

"Hari ini saya mengumumkan niat saya, dengan pembentukan pemerintahan berikutnya, untuk menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan dan Laut Mati utara," kata Netanyahu pada 10 September dikutip dari Jerusalem Post. "Ini adalah sabuk pengaman penting kami di timur. Ini adalah tembok pertahanan timur."

Lembah Yordan adalah daerah di Tepi Barat, yang merupakan wilayah yang direbut Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan sejak itu telah dikuasai. Tepi Barat mendapatkan namanya dari sana, yakni tepi barat Sungai Yordan. Jadi Lembah Yordan adalah jalur wilayah di Tepi Barat yang membentang di sepanjang Sungai Yordan.

Perbatasan wilayah ini tidak didefinisikan secara tepat, tetapi wilayah yang dirujuk Netanyahu cukup luas, membentang paling luas sekitar 16 kilometer ke Tepi Barat.

Namun seperti dilaporkan Al Jazeera, lawan Netanyahu di pemilu, Benny Gantz dan partainya Biru dan Putih-nya tidak menentang rencanan Netanyahu dan sebaliknya malah mengklaim rencana itu berasal darinya. "Partai Biru dan Putih telah menjelaskan bahwa Lembah Yordan adalah bagian dari Israel selamanya. Netanyahu menyusun rencana untuk menyerahkan Lembah Yordan pada 2014," kata partai Gantz tak lama setelah pengumuman Benjamin Netanyahu, menambahkan mereka senang bahwa Perdana Menteri Israel telah datang untuk mengadopsi rencana Biru dan Putih untuk mencaplok Lembah Yordan.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

12 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

14 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

15 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

20 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

21 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

21 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

22 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya