ISIS Mulai Gunakan Sapi Sebagai Pembom Bunuh Diri

Jumat, 6 September 2019 12:00 WIB

Seekor sapi merumput di sebelah kendaraan Polisi Federal Irak yang diparkir untuk melawan ISIS di Mosul.[REUTERS / ANDRES MARTINEZ CASARES]

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS kekurangan anggota untuk melakukan teror bom bunuh diri sehingga mereka mulai memakai taktik teror baru, yakni menggunakan sapi sebagai pembom bunuh diri.

Taktik baru ISIS berdasarkan keterangan penduduk Al Islah di Irak. Menurut laporan New York Times, 4 September 2019, mereka menyaksikan pemandangan aneh, melihat dua sapi terpasang rompi bom bunuh diri di sisi utara desa, menurut Kolonel Ghalib Al Atyia, juru bicara kepolisian Provinsi Diyala.

Hewan-hewan itu berkeliaran di pinggiran permukiman, dan ketika mereka tampak dekat dengan rumah-rumah, bom-bom itu diledakkan dari jarak jauh, membunuh sapi dan merusak rumah-rumah di sekitarnya, tetapi tidak membahayakan siapa pun, kata Kolonel Al-Atyia.

Menurut penilaian kolonel, serangan itu mengisyaratkan bahwa ISIS, yang anggotanya berkurang tajam setelah empat tahun bertempur melawan pasukan keamanan Irak yang didukung oleh pasukan khusus Amerika, mulai menggunakan metode yang tidak konvensional karena mereka kekurangan sumber daya manusia.

Tetap saja menggunakan sapi untuk mengirim bom adalah strategi aneh di Irak, di mana hewan dihargai untuk daging dan susu. Seekor sapi dapat dengan mudah dibeli dengan US$ 1.200 (Rp 17 juta) atau lebih, dan tidak ada seorang pun di daerah itu yang ingat pernah melihat seekor sapi dikirim untuk jadi pembom bunuh diri sedemikian rupa, kata beberapa saksi mata.

Advertising
Advertising

Sapi-sapi itu disumbangkan ke ISIS oleh desa-desa di daerah itu yang dianggap ramah terhadap perlawanan mereka, kata pejabat keamanan di Komando Polisi Diyala.

Penggunaan hewan sebagai jebakan bukanlah hal baru. Selama perang saudara di Irak dari 2003 hingga 2009, para pemberontak yang menyebut diri mereka Al Qaeda di Irak menempatkan bom di dalam dan di bawah ternak mati, menyasar warga yang mencoba membersihkan bangkai hewan.

Kolonel Al Atyia menggambarkan serangan itu sebagai pertanda bahwa masih ada kelompok ISIS di wilayah itu. Memasukkan bom ke sapi dan mengirimnya ke desa berarti operasi ISIS cukup dekat untuk melepaskan sapi di dekat pintu masuknya tanpa tertangkap dan mampu memantau cukup dekat untuk meledakkan bom bunuh diri, kata kolonel.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

30 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

35 hari lalu

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya