Duterte Tidak Akan Izinkan AS Pasang Sistem Rudal di Filipina

Sabtu, 10 Agustus 2019 09:00 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte tidak akan pernah mengizinkan Amerika Serikat memasang sistem pertahanan rudal di tanah Filipina.

Pada Selasa kemarin, Duterte mengatakan tidak akan mengizinkan senjata asing termasuk senjata nuklir masuk ke tanah Filipina, meski AS dan Filipina memiliki pakta pertahanan bersama. Dia mengatakan ini akan melanggar Konstitusi Filipina.

"Ada laporan di surat kabar bahwa mereka akan menempatkan beberapa rudal balistik jarak menengah. Itu tidak akan pernah terjadi," kata Duterte di hadapan pertemuan para pemimpin bisnis Filipina-Cina di Malacanang, dikutip dari The Star, 9 Agustus 2019.

Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Pakta Pembatasan Rudal Nuklir dengan Rusia atau INF, pada 2 Agustus kemarin.

Setelah penarikan diri dari INF, Amerika Serikat mulai mencari cara menempatkan sistem pertahanan udaranya di wilayah Asia-Pasifik, dan Filipina menjadi salah satu negara yang strategis untuk penempatan ini.

Advertising
Advertising

Cina telah memperingatkan Washington bahwa akan mengambil semua tindakan balasan yang diperlukan jika Pentagon melanjutkan rencananya untuk mengerahkan rudal-rudal berbasis darat di dekat wilayahnya, menurut laporan RT.com.

Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertemu di Manila, Filipina, 20 November 2018. Mark Cristino/Pool via Reuters

Terlepas dari pemulihan hubungan baru-baru ini dengan Beijing, Duterte menjelaskan bahwa Filipina tidak berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer mana pun. Duterte menjelaskan bahwa Filipina terpaksa untuk mencari hubungan yang lebih dekat dengan Rusia dan Cina setelah AS menolak menjual 26.000 senapan ke Filipina pada 2016, karena tuduhan pelanggaran HAM.

"Kalian adalah orang-orang yang bertanggung jawab ... Kalian praktis mengantarkan saya ke pelukan pemerintah Cina," kata Duterte, menyalahkan anggota parlemen AS karena kehilangan kontrak penjualan. "Apa yang harus saya lakukan? Lalu saya pergi ke Rusia."

Bergabung dengan aliansi militer di tengah ketidakstabilan global yang terus meningkat tidak ada gunanya, Duterte berpendapat, karena "jika perang pecah antara kekuatan nuklir, kita semua akan binasa."

"Itu tidak akan pernah terjadi karena saya tidak akan mengizinkannya karena merupakan pelanggaran terhadap Konstitusi. Anda tidak dapat menempatkan senjata nuklir di Filipina," tambah Duterte.

Bukan hanya rudal atau sistem persenjataan lain, Rodrigo Duterte juga mengatakan dia tidak akan mengizinkan pasukan asing hadir di Filipina.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

9 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

10 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

11 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

12 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya