3 Fakta Pemakzulan Donald Trump dan Kesaksian Robert Mueller

Rabu, 24 Juli 2019 09:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. REUTERS/Carlos Barria, Foto/uk.businessinsider.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump dibayangi ancaman pemakzulan ketika DPR yang dikuasai Demokrat berinisiatif melakukannya melalui kesaksian Robert Mueller.

Bagaimanapun DPR masih terbagi apakah akan melanjutkan proses pemakzulan Trump atau tidak.

Dalam politik Amerika, beberapa prosedur sama sulitnya karena undang-undang dasar Konstitusi sangat berhati-hati untuk menggulingkan seorang kepala eksekutif yang ternyata tidak layak untuk menjabat.

Tidak ada presiden yang pernah dicopot berdasarkan undang-undang meski konstitusi memberikan hak untuk itu. Salah satunya Presiden Richard Nixon, mengundurkan diri sebelum dia bisa dimakzulkan. Presiden Andrew Johnson dan Bill Clinton, didakwa oleh DPR, tetapi tidak dihukum oleh Senat.

Sejak menjabat pada Januari 2017, Trump telah diselidiki. Titik balik terjadi pada pertengahan April dengan rilis versi suntingan dari laporan mantan Penasihat Khusus AS Robert Mueller.

Advertising
Advertising

Pada Rabu, Mueller akan bersaksi di depan dua komite DPR tentang laporannya, dengan Demokrat merencanakan untuk memfokuskan proses pada perilaku Trump. Strategi tersebut, yang dijelaskan oleh para pembantu kongres Demokrat, dimaksudkan untuk membangun dukungan di antara orang Amerika untuk agenda investigasi Demokrat, yang mungkin mengarah pada proses pemakzulan.

Trump telah menyerang Mueller, menyebut penyelidikannya sebagai perburuan penyihir dan menyebut pembicaraan tentang pemakzulan sebagai suatu yang menjijikan.

Beberapa anggota parlemen di DPR yang dikuasai Demokrat mendukung memulai proses pemakzulan, tetapi para pemimpin mereka telah menolak tuntutan ini. Pekan lalu, resolusi pemakzulan diajukan untuk pemungutan suara di sesi rapat DPR dan tidak lolos.

Senat dikendalikan oleh sesama anggota Partai Republik Trump, yang berarti bahwa setiap proses pemakzulan yang mungkin dimulai di DPR kemungkinan besar akan mati di Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik, kecuali jika sentimen publik bergeser secara dramatis demi memecat presiden.

Sekitar 45 persen orang Amerika mengatakan Trump harus dimakzulkan dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Mei, naik dari 40 persen pada April.

Reuters pada laporan 24 Juli 2019 mengulas bagaimana mekanisme pemakzulan dalam politik AS.

1. Mengapa harus ada pemakzulan?

Para bapak pendiri Amerika Serikat takut bahwa kekuasaan presiden dapat disalahgunakan. Jadi mereka memasukkan pemakzulan sebagai bagian sentral dari Konstitusi.

Mereka memberi DPR wewenang untuk membukan pemakzulan. Sementara Senat, mengadili pemakzulan, dan ketua Mahkamah Agung bertugas untuk memimpin persidangan pemakzulan di Senat.

Presiden, di bawah Konstitusi, dapat dicopot dari jabatannya karena pengkhianatan, penyuapan, atau kejahatan berat dan pelanggaran ringan lainnya. Apa sebenarnya artinya itu tidak jelas. Secara historis, itu dapat mencakup korupsi dan pelanggaran lainnya, termasuk mencoba menghalangi proses peradilan.

2. Bagaimana mekanisme pemakzulan?

<!--more-->

Pemakzulan dimulai di DPR, yang memperdebatkan dan memberikan suara apakah akan mengajukan tuntutan terhadap presiden melalui persetujuan resolusi pemakzulan, atau “pasal pemakzulan,” oleh mayoritas sederhana dari 435 anggota DPR.

Jika DPR menyetujui resolusi semacam itu, pengadilan kemudian diadakan di Senat. Anggota DPR bertindak sebagai jaksa, para senator sebagai juri, dan hakim agung memimpin. Diperlukan dua pertiga suara mayoritas di Senat yang beranggotakan 100 orang untuk menghukum dan memecat seorang presiden. Namun ini tidak pernah terjadi.

Bisakah Mahkamah Agung ikut campur atau membalikan putusan? Tidak. Trump telah mengatakan di Twitter bahwa dia akan meminta Mahkamah Agung untuk campur tangan jika Demokrat mencoba memakzulkan dia. Namun para pendiri secara eksplisit menolak membuat putusan Senat yang dapat diajukan banding ke pengadilan federal.

3. Peluang Pemakzulan Donald Trump

Saat ini DPR memiliki 235 Demokrat, 197 Republik, satu independen dan dua kursi kosong. Akibatnya, Demokrat dapat memakzulkan Trump tanpa dukungan Partai Republik.

Pada tahun 1998, ketika Partai Republik memiliki mayoritas anggota DPR, majelis itu memberikan suara mayoritas sesuai dengan garis partai untuk memakzulkan Clinton, seorang Demokrat.

Senat sekarang memiliki 53 Republikan, 45 Demokrat dan dua independen yang biasanya condong ke Demokrat. Vinis dan pemecatan seorang presiden akan membutuhkan 67 suara. Jadi, agar Trump dimakzulkan, setidaknya 20 Republik dan semua Demokrat dan independen harus memilih menentang presiden.

Seandainya Senat memecat Trump, maka Wakil Presiden Mike Pence akan menjadi presiden selama sisa masa jabatan Trump, yang berakhir pada 20 Januari 2021.

Pada Rabu waktu Amerika, penasihat khusus FBI Robert Mueller akan bersaksi di depan komite Kehakiman dan Intelijen DPR AS untuk menggali lebih lanjut investigasinya atas campur tangan Rusia dalam kampanye pilpres Trump.

Menurut laporan TIME, Robet Mueller akan menghadapi pertanyaan tentang hasil investigasinya mengenai kontak antara kampanye Trump dan Rusia dan apakah ada upaya Presiden Donald Trump untuk menghalangi penyelidikan Mueller, dan jika Trump melakukan obstruction of justice, maka bisa digunakan Demokrat untuk memulai pemakzulan.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

9 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

20 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

32 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

32 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya