Trump Protes Dituduh Tidak Kompeten oleh Duta Besar Inggris

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Juli 2019 06:01 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Pangeran Charles, Prince of Wales, bersulang saat makan malam di Winfield House, selama kunjungan kenegaraan Trump di London, Inggris 4 Juni 2019. [Chris Jackson / REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan duta besar Inggris untuk AS "tidak melayani negaranya dengan baik". Trump mengatakan ini beberapa hari setelah terjadi kebocoran kabel diplomatik yang mengungkapkan kritik duta besar Inggris terhadap Trump seperti dilansir CNN 8 Juli 2019.

Baca juga: Kabel Diplomatik Bocor, Dubes Inggris Sebut Trump Tak Becus

Dalam kabel itu, Duta Besar Inggris, Kim Darroch, mengatakan Trump "tidak kompeten", "measa tidak aman", serta "disfungsional". Darroch juga menilai masa jabatan Trump dapat "berakhir dengan memalukan".

Trump merespon pernyataan Darroch dalam sebuah konferensi pers di AS.

Advertising
Advertising

"Duta besar Inggris tidak melayani Inggris dengan baik, saya dapat katakan", ujar Trump seperti dikutip oleh CNN.

Baca juga: Luhut Pandjaitan: Bahasa Inggris Jokowi Baik, Ivanka Trump Ketawa

"Kami bukan penggemar pria itu dan dia belum melayani Inggris dengan baik, jadi saya bisa paham", tambah Trump. "Dan saya dapat mengatakan hal-hal tentangnya tapi saya tidak peduli".

Insiden ini sendiri memicu investigasi dari kementerian luar negeri Inggris terhadap kebocoran surat diplomatik itu.

"Sangat penting untuk mengatakan bahwa sang duta besar sedang melakukan pekerjaannya sebagai duta besar yakni untuk memberikan laporan yang jujur dan opini pribadi atas apa yang sedang terjadi di negara di mana ia bekerja. Dan tugasnya adalah mengirimkan laporan-laporan tersebut, namun laporan itu adalah opini pribadi, bukan opini pemerintah Inggris, bukan opini saya", ujar menteri luar negeri Inggris Jeremy Hunt.

Baca juga: Lawatan Donald Trump Diklaim Termahal dalam Sejarah Inggris

Menurut Mail on Sunday, yang mempublikasikan bocoran kabel itu, kabel ini mungkin dibocorkan oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) asal Inggris dan bermula dari awal 2017 hingga kini.

Dalam salah satu kabel terbarunya, Darroch mengkritik kebijakan luar negeri AS terhadap Iran, yang menurutnya "tidak koheren" dan "kacau". Darroch juga menilai alasan Trump batal menyerang Iran karena berisiko membunuh 150 orang "tidak benar".

Terlepas dari konten kabel itu, Kementrian Luar Negeri Inggris tidak mempertanyakan kebenaran isi kabel ini dan menyatakan hubungan AS dan Inggris sangat kuat sehingga tidak akan terpengaruh perilaku seperti ini, seperti dilansir oleh Al-Jazeera.

Darroch sendiri telah menjabat sebagai duta besar Inggris untuk AS sejak Januari 2016, sebelum Donald Trump Menjabat sebagai presiden AS.

RISANDA ADHI PRATAMA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya